9 Tips Membangun Startup dari Drakor 'Startup' yang Baru Tamat, Catet ya!

Reporter : Hevy Zil Umami
Rabu, 16 Desember 2020 06:45
9 Tips Membangun Startup dari Drakor 'Startup' yang Baru Tamat, Catet ya!
Startup, Drama Korea Selatan (drakor) 2020 telah selesai.

Episode terakhir tayang pada Minggu (6/12/2020) malam. Tak hanya membahas romantisme, Drakor Startup juga berisi banyak tips untuk kamu yang berminat membangun perusahaan startup.

Asal tahu saja, Startup menghadirkan kisah seorang wirausaha muda yang mencoba memulai perusahaan yang mengkamulkan teknologi, dari titik awal hingga akhirnya berhasil mengembangkan startupnya menjadi unicorn - sebuah perusahaan start-up bernilai lebih dari 1 miliar dollar AS ( sekitar Rp 14 miliar).

Dari jalan cerita Drakor Startup, ada sejumlah tips bisnis dalam membangun sebuah startup. Apa saja tuh?

1 dari 9 halaman

Siapkan Model Bisnis

Ilustrasi Startup © Diadona

Secanggih apapun layanan berbasis teknologi startup-mu, jika tidak memiliki model bisnis, akan sulit untuk menarik investor. Apalagi jika kamu benar-benar memulai dari awal dan tidak punya relasi. Tak hanya itu, model bisnis harus memiliki sumber pendapatan yang jelas.

2 dari 9 halaman

Pilih CEO yang Kompeten

Ilustrasi Startup © Diadona

CEO memainkan peran penting dalam perkembangan sebuah startup, terutama dalam hal menarik investasi - itulah pelajaran dalam drama Startup. Karena memang CEO-lah yang akan menjajaki perjanjian investasi dengan calon investor.

Tidak harus datang dari sektor teknologi atau layanan yang dijalankan startup kamu. Yang penting ia memiliki kemampuan yang mumpuni, seperti mampu melihat peluang bisnis, adaptif, persuasif, dan mampu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan segala risiko.

3 dari 9 halaman

Ikuti Kompetisi

Ilustrasi Startup © Diadona

Selain menyiapkan model bisnis, para startup tahap awal juga harus mengikuti berbagai kompetisi. Tidak hanya untuk mendapatkan hadiah, tapi juga untuk memperluas relasi serta mencari calon investor.

4 dari 9 halaman

Bergabunglah dengan Program Inkubator/Akselerator

Ilustrasi Startup © Diadona

Bergabung dengan program inkubator atau akselerator juga dapat membantu kamu membangun startup. Dalam program tersebut, kamu akan mendapatkan berbagai pengetahuan bisnis, membuat prototipe layanan, dan kesempatan untuk bertemu dengan calon investor; saat menerima bantuan dari mentor.

Tidak hanya itu, jika pengelola program menyediakan fasilitas pendukung, maka kamu juga tidak perlu lagi menyewa ruang kerja, server, dan lain sebagainya.

Umumnya, perusahaan besar atau modal ventura yang meluncurkan program inkubator/akselerator untuk pemula.

5 dari 9 halaman

Susun Daftar Pemegang Saham dengan Baik

Ilustrasi Startup © Diadona

Dalam Drakor Startup, karakter Han Jipyeong yang berprofesi sebagai investor mengisyaratkan bahwa startup Samsan Tech tidak membagi saham perusahaan secara merata. Pada tahap awal, ada baiknya persentase CEO lebih besar daripada yang lain. Pasalnya, ke depan, jika ada investor baru, perseroan harus menjual sejumlah saham sesuai kesepakatan.

6 dari 9 halaman

Pelajari Kontrak Investasi dengan Baik

Ilustrasi Startup © Diadona

Ketika investor yang tertarik berinvestasi di startup kamu sampai ke tahap negosiasi, kamu perlu mempelajari kontrak dengan cermat sebelum menyetujuinya. Jika ada hal-hal yang menurut kamu merugikan perusahaan atau tim, maka diskusikan hal tersebut dalam negosiasi dengan calon investor; sehingga kedua belah pihak bisa mendapatkan keuntungan.

Jika kamu tidak mempelajari kontraknya dengan cermat, tim startup kamu bisa saja bubar, seperti yang terjadi pada tim Samsan Tech setelah 2STO mengakuisisi perusahaan tersebut.

7 dari 9 halaman

Terus Riset dan Berinovasi

Ilustrasi Startup © Diadona

Inovasi dapat membedakan produk kamu dari pesaing. Bahkan, kamu bahkan bisa menciptakan produk baru dari inovasi berbasis riset.

8 dari 9 halaman

Jika Produk Sudah Matang, Ikutilah Tender

Ilustrasi Startup © Diadona

Ketika produk dan model bisnis kamu sudah stabil dan mendapat pengakuan di industri, mengikuti tender bisa menjadi salah satu cara untuk mengembangkan bisnis startup. Apalagi jika tendernya besar-besaran. Namun, jangan lupa juga untuk mempertimbangkan kapabilitas startup kamu.

Beri Komentar