Gara-Gara Batik, Miss World Malaysia Dihujat Habis-Habisan Oleh Netizen Indonesia

Reporter : Yayuk Harini
Kamis, 21 Oktober 2021 10:25
Gara-Gara Batik, Miss World Malaysia Dihujat Habis-Habisan Oleh Netizen Indonesia
Miss World Malaysia 2021, Lavanya Sivaji sontak mendapat perlakuan bully habis-habisan dari netizens Indonesia karena batik yang dikenakannya.

Miss World Malaysia 2021, Lavanya Sivaji sontak mendapat perlakuan tiidak menyenangkan dari netizens Indonesia dalam Instaragm miliknya. Hal ini lantaran ia mengenakan batik dan bicara soal kain warisan Tanah Air ini.

1 dari 5 halaman

Dalam potret tersebut, Lavanya Sivaji memang sedang mengenakan gaun bermotif batik. Pesonanya anggun dengan model gaun pres body membentuk tubuh tinggi semampainya. Tak lupa, ada selendang warna hitam yang panjang menghiasi kedua lengannya. Langsung saja ungkapan Lavanya Sivaji tersebut menjadi incaran nyinyiran pedas netizen Indonesia.

2 dari 5 halaman

      View this post on Instagram      

A post shared by @lavanyasivaji

"Kain batik melambangkan keragaman di antara orang Malaysia, dengan berbagai warna, cetakan & desainnya. Oleh karena itu, saya mempersembahkan kepada Anda gaun malam saya untuk Miss World Malaysia 2021 yang terbuat dari kain batik Malaysia," papar Lavanya Sivaji.

Kala itu pula netizen Indonesia langsung berkomentar pedas pada Miss World Malaysia 2021.

3 dari 5 halaman

" Seorang Miss itu harus pintar agar bisa merepresentasikan negaranya dengan baik, maka dia harus tau sejarah dan budaya negaranya, bukan milik negara lain. Belajar lagi yok biar pintar," ungkap salah seorang akun.

4 dari 5 halaman

      View this post on Instagram      

A post shared by @lavanyasivaji

"Catat ya neng, BATIK itu udah diakui UNESCO asli indonesia, jadi kalau ada ngaku ngaku BATIK dari negara selain indonesia berarti apa ? Punya malu ngak sih," kata akun lainnya.

"Bukannya Batik Asli Dari Indonesia dan Diakui Oleh Dunia. Bahwa Batik Adalah Warisan Budaya Indonesia,." beber yang lain.

5 dari 5 halaman

" Batik Indonesia telah resmi diakui UNESCO dan masuk ke dalam Daftar Representatid sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah (Fourth Session of The Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-Benda yang dilaksanakan di Abu Dhabi. Salam dari Indonesia" jelas yang lainnya.

Well, kalau menurut Diazens sendiri gimana nih? Komen di bawah ya.

Beri Komentar