Gara-Gara Sering Digendong Penjenguk, Bayi Usia 40 Hari Ini Tertular Corona dan Meninggal

Reporter : Anif Fathul Amin
Rabu, 24 Juni 2020 15:03
Gara-Gara Sering Digendong Penjenguk, Bayi Usia 40 Hari Ini Tertular Corona dan Meninggal
Duh, tolong keluarganya dijaga baik-baik atuh :(

Nasib nahas dialami seorang bayi yang baru lahir di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura. Sebab, gegara dicium, dipegang dan digendong para penjenguknya, ia meninggal dunia karena tertular corona atau Covid-19.

Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan Syaiful Hidayat mengatakan, bayi tersebut diketahui baru berumur 28 hari saat masuk ke RSUD Smart Pamekasan.

1 dari 3 halaman

Saat itu, bayi yang lahir tepat dikisaran hari raya Idul Fitri, masuk ke rumah sakit sudah dalam kondisi memiliki radang paru-paru alias pneumonia atau sesak na[as akut. Selain itu, sang bayi juga mengalami batuk dan demam tinggi, sebagaimana ciri klinis Covid-19.

" Waktu masuk ke rumah sakit, bayi tersebut sudah mengalami sesak napas akut, pneumonia atau radang paru. 12 hari kita rawat," ujarnya, saat dihubungi merdeka.com melalui sambungan telepon, Selasa (23/6).

Akibat kondisi yang sudah parah itu lah, nyawa sang bayi tidak dapat ditolong, tepat saat ia sudah berumur 40 hari. Karena sudah dinyatakan positif covid-19, maka pemakaman sang bayi pun dijalankan sesuai dengan protokol pemulasaran jenazah covid-19.

" Pemakaman dilakukan sesuai dengan protokol pemulasaran jenazah covid-19," tegasnya.

2 dari 3 halaman

Dikonfirmasi soal hasil tracing dari bayi tersebut, Syaiful menegaskan, jika sang ibu dinyatakan negatif Covid-19. Namun, ia meyakini, bayi tersebut tertular oleh para tetangga korban, yang diduga positif Covid-19.

Apalagi, saat bayi tersebut lahir bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, ia pun menduga banyak orang yang menjenguk bayi.

" Jadi begini ya, bayi itu lahir saat suasana lebaran. Jadi biasa kan, kalau orang ketemu bayi, mungkin digendong, dipegang, dicium sama penjenguknya. Apalagi itu kan pas hari raya, banyak orang mudik. Jadi mungkin tertularnya dari sana," katanya.

3 dari 3 halaman

Ia pun menyebut, khusus untuk Kecamatan Tlanakan, berdasarkan data yang dimilikinya, di kawasan tersebut banyak orang yang sudah terkonfirm positif dan juga orang berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Selain itu, kawasan itu disebutnya juga padat penduduk.

" Banyak risiko penularan di situ ya. Di situ (Kecamatan Tlanakan) positif (corona) banyak, PDP juga banyak. Apalagi di sana juga kawasan padat penduduk," ujarnya.

Kasus ini hendaknya jadi warning buat kita semua, untuk selalu jaga kesehatan, buat diri sendiri, keluarga, orang sekitar dan lingkungan. Kalau udah nggak ada, kehilangannya bakal kerasa terus lho :" )

Beri Komentar