Heboh Mahasiswa Predator Seks Fetish Kain Jarik, Korban Dibungkus demi Pemuas Nafsu

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Kamis, 30 Juli 2020 14:00
Heboh Mahasiswa Predator Seks Fetish Kain Jarik, Korban Dibungkus demi Pemuas Nafsu
Korban dibungkus dengan kain jarik tanpa mengetahui kalau sedang menjadi objek pemuas nafsu.

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan pengakuan sebuah akun twitter dengan nama @m_fikris yang menceritakan pengalamannya sebagai objek pemuas fetish. Kisah tersebut kemudian viral, menyeret korban-koran lain untuk ikut bersuara.

1 dari 7 halaman

Awal Cerita

Kisah bermula dari sebuah pesan yang diterima oleh Mufis melalui DM instagram oleh seseorang berinisial G. Orang itu mengaku sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Surabaya dan meminta bantuan Mufis sebagai objek risetnya.

Tak berselang lama, keduanya bertukar nomor ponsel. Obrolan lantas berjalan normal.

 

2 dari 7 halaman

Predator Seks Fetish Kain Jarik © Diadona

Begitu terhubung, G kemudian meminta Mufis untuk membantunya melakukan riset untuk tugas akhir. Mufis diminta untuk membungkus diri dengan kain jarik. Namun saat ditanya lebih lanjut mengenai riset tersebut, G terkesan tak terbuka.

" Dia bilang sedang ngadain riset tentang bungkus-membungkus. Waktu gw nanya maksudnya apa pasti dialihin gitu lah, kek jangan nanya-nanya dulu, nanti juga bakal tau dsb," tulis akun @m_fikris.

3 dari 7 halaman

Keperluan Riset

Predator Seks Fetish Kain Jarik © Diadona

Menurut G, proses membukus Mufis tersebut dilakukannya untuk sebuah riset tulisan.

" Nah dia bungkus-bungkus gue gitu biar gue tertekan trus ngeluarin emosi kayak nangis-nangis, cema, gugup, gitu-itu," terang Mufis.

Karena merasa takut, Mufis menolak permintaan G. Namun G terus meminta dengan setengah memaksa. Dia beralasan bahwa tenggat risetnya sudah semakin dekat.

Ditambah, G juga bilang punya penyakit vertigo yang akan kambuh bila sedikit saja hal engusik pikirannya. Hal inilah yang kemudian dijadikan senjata oleh G untuk membuat Mufis menurut.

4 dari 7 halaman

Dibungkus dengan Kain Jarik bak Pocong

Mufis akhirnya melakukan apa yang diminta oleh G. Dengan bantuan seorang teman, Mufis diikat dengan lakban, lalu dibungkus dengan menggunakan kain jarik.

Begitu instruksi dilaksanakan, Mufis mengirimkan foto dan video dirinya dalam kondisi terbungkus kain jarik layaknya pocong. Mufis berada dalam kondisi tesebut selam atiga jam!

" Gua bilang, gua marah dong ama dia ama temen gue (yang ngebungkus). Di situ dia bilang peluk dong (di sini gue sebenernya udah nggak enak banet) tapi katanya bercanda ya wes. Trus juga bilang enak kan?" tulis Mufis.

5 dari 7 halaman

Yang mengagetkan, G juga meminta temen Mufis untuk juga diikat dengan alasan kecocokan. Selain itu, dia meyakinkan Mufis dengan mengatakan kalau ada kesalahan dalam proses pembungkusan Mufis sehingga harus diulang.

Instruksi untuk membungkus temannya diberikan lewat percakapan whatsapp dan hasil foto harus dikirimkan. Namun belum dibungkus dnegan kain jarik, teman Mufis tersebut merada sesak dan haus sehingga meminta dibukakan lakban yang sudah terpasang. Dari situlah kemudian mereka saling bertengkar.

" Tp gw masih nolak lah, gw gak mau ngebungkus temen gw takutnya nanti ada apa2. Tp dia ngotot katane ini udah kesepakatan, trus bilang nanti dampake besar. Gw nanya dampak apa? Katane sikape bisa meledak, penyakit kambuh trus nuntut2 gw gitu terus. Wah gw marah dongg digituin," lanjut utasan tweet akun tersebut.

Dari obrolan Mufis dan G tersebut juga diungkap bahwa banyak orang telah melakukan 'riset' seperti yang diminta oleh. Sebagai bukti, G mengirimkan berbagai gambar bungkusan tersebut kepada Mufis.

Predator Seks Fetish Kain Jarik © Diadona

6 dari 7 halaman

Mengaku Sakit Mental

Predator Seks Fetish Kain Jarik © Diadona

Setelah berdebat, G mengatakan penyakit mentalnya kambuh.

" Habis itu dia katane gemeteran, nangis juga," tulis Mufis. Dengan terpaksa Mufis akhirnya meminta maaf.

Kesepakatan berubah. si teman Mufis tak jadi dibungkus namun sebagia gantiany Mufis harus mengulang proses pembungkusan tersebut. Tapi Mufis berhasil menolaknya.

7 dari 7 halaman

Mengancam bunuh Diri

Karena kemauannya tak dituruti, G sampai mengancam untuk bunuh diri. Malam harinya, Mufis membaca status whatsapp G yang mengabarkan bahwa G sedang dalam kondisi sakit parah.

Mufis yang merasa bersalah akhirnya mengaku kepada 'keluarga G' tersebut. Demi kesembuhan G, Mufis diminta untuk mengulang riset tersebut. Bersyukur, Mufis mendapatkan informasi bahwa perlakuan yang dia terima tersebt diduga mirip dengan fetish.

Predator Seks Fetish Kain Jarik © Diadona

Mufis langsung mempertanyakan hal tersebut kepada G, namun belum dijawab hingga saat ini.

" Terimakasih yaa yang udah support gw, jujur gw gak bisa bales satu2 kebaikan elu pada. Dan semoga dgn gw speak up gini, yg bersangkutan dpt balesannya dan akhirnya bertobat," tulis akun itu.

Beri Komentar