Hidup Jauh dari Anak, Mbah Siti Harus Rela Tinggal Memprihatinkan di Dalam Toilet

Reporter : Anif Fathul Amin
Selasa, 13 Oktober 2020 15:03
Hidup Jauh dari Anak, Mbah Siti Harus Rela Tinggal Memprihatinkan di Dalam Toilet
Miris Sekali lihatnya :(

Memiliki tempat tinggal layak huni yang nyaman merupakan impian banyak orang. Namun sayang masih ada segelintir orang mempunyai tempat tinggal tak layak. Seperti seorang nenek yang akrab disapa mbah Siti. Dia tinggal bertahun-tahun di dalam toilet.

Gubuk reyotnya yang sudah tak sanggup menahan terpaan angin dan hujan. Tempat tidur dan segala aktivitasnya menyatu bersama tempat buang air. Ditambah, kondisi sakit kulit semakin parah akibat lingkungan yang tak mendukung.

1 dari 5 halaman

Tempat Tinggal Satu Ruang dengan Toiet

Kisah Mbah Siti © Diadona

Dilansir dari Kitabisa.com, mbah Siti telah sekian tahun hidup sebatang kara di Bojonegoro. Selama ini ia harus tinggal di kamar sekaligus toilet berukuran 2 x 3 meter. Sedihnya lagi, atap rumah mbah Siti sudah tak mampu mengadang air hujan.

Kondisi nenek berusia 90 tahun itu begitu memprihatinkan. Mengetahui mbah Siti harus tinggal seorang diri. Tentu saja, kediaman tak layak huni tersebut memicu kesehatan yang kurang baik. Tubuhnya yang semakin terlihat kurus sekilas seraya tulang berlapis kulit saja.

2 dari 5 halaman

Sakit Kulit

Kisah Mbah Siti © Diadona

Gubuk mbah Siti yang mungil itu hanya berlapiskan triplek tipis. Sedangkan tembok lain, merupakan milik tetangga. Selain itu mbah Siti juga mengidap penyakit kulit beberapa tahun terakhir ini.

Karena tak memiliki biaya untuk berobat, mbah Siti membiarkan penyakit tersebut menggerogoti tubuhnya hingga saat ini. Semakin diperparah dengan atap rumah yang terbilang sudah tidak aman. Keadaan rumah yang kerap bocor memicu penyakit yang dideritanya semakin parah.

3 dari 5 halaman

Bantuan Pembenahan Rumah

Kisah Mbah Siti © Diadona

Melalui Yayasan Bina Mulia Bojonegoro, mbah Siti akhirnya mampu mendapat kasih sayang dari para donatur. Rumahnya yang menyatu dengan toilet itu secara perlahan mulai dibenahi.

Sehingga mbah Siti dapat hidup dengan lebih layak. Setiap dua minggu sekali, yayasan tersebut rutin memantau keadaan mbah Siti dan memberi santunan. Bertandang ke rumahnya untuk memastikan bahwa mbah Siti dalam kondisi baik.

4 dari 5 halaman

Dibantu Memiliki Barang Rumah Tangga

Kisah Mbah Siti © Diadona

Selain memberikan bantuan renovasi rumah, Yayasan Bina Mulia Bojonegoro juga membantu memberi barang rumah tangga. Dari hasil pengumpulan dana donatur juga dialokasikan untuk membeli peralatan mandi.

Supaya tempat tinggal mbah Siti menjadi lebih nyaman, kini dia bisa memiliki guling, bantal dan sprei yang hangat. Membantu memberikan kelayakan hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

5 dari 5 halaman

Banjiran Doa dari Para Donatur

Kisah Mbah Siti © Diadona

Hingga saat ini, melalui Kitabisa.com saluran bantuan untuk mbah Siti masih terbuka. Banyak yang kini terlibat dalam misi kebaikan berupaya membantu memberi pelayanan terbaik bagi para lansia dhuafa.

" Semoga amanah ya donasinya, selalu diberikan rezky yg melimpah ya nek panjang umur dan sehat selalu, aminn...," tulis Anonim, salah seorang donatur.

" Semoga mbah siti dan kaum dhuafa lainnya bisa hidup lebih layak yaa Allah, tolonglah mereka," tulis Anonim.

" Semoga Allah memberikan rezeki yang banyak," tulis Hamba Allah.

" Semoga kehidupan mbah jauh lebih baik setelah ini," tulis Hamba Allah yang lain.

Sehat-sehat terus ya Mbah, semoga pembangunan tempat tinggal barunya bisa berjalan lancar agar Mbah Siiti bisa hidup lebih layak dan nyaman.

Beri Komentar