Hidup Seorang Diri, Abah Rain Berjualan Sapu Lidi yang Hanya Untung Seribu Rupiah Demi Sesuap Nasi

Reporter : Devi Puspitasari
Rabu, 12 Agustus 2020 09:43
Hidup Seorang Diri, Abah Rain Berjualan Sapu Lidi yang Hanya Untung Seribu Rupiah Demi Sesuap Nasi
Abah Rain hidup sendiri dan tak memiliki tempat tinggal.

Meski banyak orang sangat mengharapkan bisa menikmati masa tua dengan tenang dan bahagia, nyatanya masih banyak dari mereka yang harus berjuang setiap harinya demi sesuap nasi. Abah Rain (75) ini salah satunya.

Hidup seorang diri, Abah setiap harinya berjuang menyambung hidup dengan berjualan sapu lidi. Mirisnya, beliau tak memiliki tempat tinggal sehingga harus tidur di emperan toko setiap harinya. Kisah Abah Rain ini dibagikan oleh akun Instagram @partners_in_goodness.

1 dari 4 halaman

      Lihat postingan ini di Instagram      

Sebuah kiriman dibagikan oleh ???????? PING (@partners_in_goodness) pada

Melansir dari akun itu, Abah Rain setiap harinya berjalan berkilo-kilo dengan sepedanya menjajakan sapu lidi yang diambilnya dari orang. Setiap sapu yang laku terjual, Abah mendapat seribu sampai dua ribu rupiah. Sebelum pandemi, kadang Abah bisa menjual 10 sampai 15 buah sapu.

Sayangnya, semenjak pandemi penjualan Abah sangat menurun. Bisa terjual satu atau dua biji sapu saja Abah sudah sangat bersyukur. Kadang juga masih ada pembeli yang menawar sapu-sapu Abah sehingga beliau seringkali terpaksa menjualnya seharga modal.

2 dari 4 halaman

Tak Memiliki Rumah

Lansia penjual sapu lidi © Diadona

Abah Rain akan mulai berjualan dari jam 7 pagi sampai 4 sore. Tak selalu laris, pernah juga Abah hanya mendapat Rp 6 ribu saja setelah berjalan berkilo-kilo menjajakan dagangannya. Seringkali Abah harus berhutang lebih dulu bila tak punya cukup uang untuk makan.

Meski begitu, beliau tak patang semangat dan mengatakan bahwa mungkin akan ada rezeki untuknya di hari esok.

Mirisnya, Abah Rain tak memiliki tempat tinggal. Beliau setiap harinya terpaksa tidur di emperan warung yang berada di Palang Pintu Perlintasan Kedung Gedeh, Pancing, Bekasi. Sedangkan untuk keperluan MCK, biasanya Abah akan menumpang pada tetangga.

3 dari 4 halaman

Hidup Seorang Diri

Lansia penjual sapu lidi © Diadona

Usia Abah yang tak lagi muda kadang membuat badan beliau sering sakit, terutama pada bagian kaki. Mungkin hal ini karena Abah setiap harinya harus memaksa kaki tuanya untuk berjalan berkilo-kilo demi mengais rezeki.

Saat ini abah hidup seorang diri setelah bercerai dengan istrinya. Sebenarnya, beliau memiliki dua orang anak. Namun karena keterbatasan ekonomi, Abah menitipkan kedua anaknya ke saudaranya. Tak banyak hal yang diharapkan Abah, beliau hanya ingin bisa hidup lebih layak.

Beri Komentar