Inilah 4 Fakta Serius Pandemi Virus Corona Nyata!

Reporter : Sheila Fathin
Kamis, 16 September 2021 12:15
Inilah 4 Fakta Serius Pandemi Virus Corona Nyata!
Meskipun sudah ada vaksin, protokol kesehatan jangan kasih kendor!

Fakta pandemi virus corona memang nggak main-main. Di dalam pikiran kita masih tertulis dengan jelas  bahwa Indonesia sempat menghadapi gelombang kedua di pertengahan 2021. Merujuk pada data Our World in Data per 9 September 2021, Indonesia mencatat total kasus 4,14 juta jiwa yang terdampak virus corona dan 137 ribu meninggal dunia. Mirisnya, di tengah kepanikan seperti ini masih ada saja yang menampik fakta kalau pandemi corona itu hoax.

Kalian harus sadar mengenai fakta pandemi virus corona ini, Diazens. Ini lho beberapa fenomena serius di sekitar kamu pada pandemi 2021 yang lebih parah dari sebelumnya :

1 dari 5 halaman

Kebutuhan Oksigen Melonjak Berkali-kali Lipat

Membludaknya pasien covid-19 di gelombang kedua menyebabkan fenomena kekurangan pasokan oksigen. Dulu, kekhawatiran terbesar ketika terkena virus covid-19 adalah tidak mendapatkan tempat tidur di rumah sakit, namun gelombang kedua pandemi mengubah segalanya. Varian delta yang lebih menular menyebabkan kapasitas rumah sakit anjlok dan pasokan oksigen berkurang drastis.

Beragam cerita pilu masyarakat mengantri oksigen untuk menyelamatkan nyawa orang terkasih memenuhi media sosial. Dalam sekejap, linimasa penuh dengan informasi ketersediaan kapasitas rumah sakit yang terbatas, donor plasma konvalesen, hingga darurat oksigen. Menurut katadata, kebutuhan oksigen melonjak 6 kali lipat pada Juli 2021. Indonesia menduduki peringkat pertama untuk kebutuhan harian oksigen di Asia Tenggara yang mencapai 1,2 juta per 8 Juli 2021.

2 dari 5 halaman

Faktanya, Jumlah Anak Yatim Meningkat karena Pandemi Virus Corona

Data fluktuatif dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) per 25 Agustus 2021 menyebutkan terdapat 8.396 anak yatim akibat covid-19. Angka tersebut bukanlah sekadar statistik, melainkan pukulan yang semakin menambah duka. Pasalnya, kehilangan keluarga pengasuh dapat menghambat tumbuh kembang dan mental anak yatim. Selain itu, anak yatim rawan menjadi korban eksploitasi. Bisa saja seseorang berlindung di balik niat baik, tapi anak yatim yang diadopsi tidak disekolahkan. 

Rasulullah SAW sangat paham perjuangan anak yang tidak memiliki orang tua karena beliau sendiri bernasib serupa. Mengutip dari zakat.or.id, Al-Qur’an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Dengan demikian, anak yatim merasa hidup kembali untuk berjuang menggapai masa depannya yang lebih baik.

3 dari 5 halaman

Pandemi Virus Menimbulkan Over Capacity di Rumah Sakit

Adanya protokol kesehatan berguna untuk mencegah serta melindungi diri sendiri dan orang lain. Sehingga, sewaktu-sewaktu sakit akibat terkena virus corona, kapasitas rumah sakit dapat terjaga dan bisa segera ditangani dengan baik. Selain itu, rumah sakit bukan hanya mengobati pasien covid-19, melainkan juga pasien non covid. Jika rumah sakit mengalami over capacity, maka pasien non covid atau komorbid kesulitan mencari perawatan. 

Sejatinya, fasilitas kesehatan harus bisa diakses secara merata untuk masyarakat Indonesia. Bagi pasien dhuafa, mereka juga mau dapat akses kesehatan yang mudah dan terjangkau dengan fasilitas mumpuni. Anda bisa ikut patungan alat kesehatan dengan saudara-saudara lainnya yang dikumpulkan pada satu lembaga wakaf seperti Dompet Dhuafa.

4 dari 5 halaman

Adanya Sekolah Daring

Sekolah daring sudah berjalan selama 2 tahun lamanya. Meski begitu, saat ini sudah dilaksanakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) pada beberapa sekolah di wilayah yang memungkinkan. Kewaspadaan tetap harus ada untuk menyiapkan kemungkinan buruk saat pelaksanaan PTM ini. 

Di sisi lain, Rasulullah sendiri pernah mengajarkan cara menghadapi wabah penyakit dalam hadis yang diriwayatkan Abdurrahman bin Auf berikut ini: 

“ Apabila kamu mendengar wabah berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu karena hendak melarikan diri darinya” (HR. Muslim). 

 

5 dari 5 halaman

Pandemi belum selesai, meskipun sudah ada vaksin dan PPKM dilonggarkan agar masyarakat masih bisa bergerak, namun protokol kesehatan tetap harus ditegakkan. Kondisi terbaru, Kementerian Kesehatan mewaspadai varian baru virus corona Mu yang masih diteliti dampak dan gejalanya. Enggak mau kan gelombang ketiga terjadi? 

Faktanya, pandemi virus corona menimbulkan dampak yang sangat membekas untuk psikis dan fisik. Jangan kasih kendor semangat untuk berbagi, saling mengingatkan, dan menguatkan dengan donasi di Dompet Dhuafa. Bantuanmu sangat berarti untuk orang-orang di sekitar. Cegah corona bersama-sama dengan klik tautan di sini! 

Beri Komentar