©.indiatimes.com
Situasi putus asa dapat membuat orang melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan. Seperti anak perempuan India ini yang bersepeda hampir 1.200 kilometer.
Gadis bernama Jyoti itu bersepeda untuk ke kampung halaman, karena ayahnya sudah tidak punya pekerjaan lagi di kota.
Jyoti yang masih berusia 15 tahun bersepeda sambil membonceng ayahnya yang sakit dari Delhi ke Darbhanga di Bihar.
Tidak hanya perjalanannya sangat menantang secara fisik, jalan raya dan jalan-jalan kota tidak aman bagi seorang gadis remaja.
© Diadona
Namun siswa Kelas Vll itu tak punya pilihan lain. Yang jadi kekhawatirannya adalah tertabrak kendaraan lainnya.
Masalahnya, dalam perjalanan sejauh 1.200 km itu sering terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa banyak orang.
Jyoti mengaku tidak merasa takut bahkan ketika bersepeda di malam hari. Itu karena dia melihat ratusan pekerja migran berjalan pulang kampung.
" Yang menjadi perhatian kami hanyalah kecelakaan di jalan, yang untungnya tidak kami hadapi," katanya.
Dia bilang bahwa ayahnya adalah seorang penarik becak di Delhi. Tetapi ayahnya jadi pengangguran setelah Delhi di-lockdown.
Becak yang digunakan mencari rezeki pun ditarik oleh majikannya. Selain itu ayahnya juga sedang mengalami cedera kaki.
Jyoti dan ayahnya memulai perjalanan sepanjang 1.200 km pada 10 Mei dari Delhi dan sampai di Darbhanga pada 16 Mei.
© Diadona
Dengan sisa uang tabungan, Jyoti dan ayahnya membeli sepeda seharga 500 rupee atau Rp97 ribu sebagai kendaraan pulang.
Jyoti mengatakan mereka tidak punya uang dan pemilik rumah kontrakan juga mengusir mereka kecuali jika membayar uang kontrak.
Tidak ada yang bersedia untuk membantu mereka di Delhi sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke desa.
" Kami mencoba berbicara dengan seorang sopir truk untuk membawa kami dari Delhi ke Darbhanga. Tapi dia meminta bayaran 6.000 rupee (Rp1,2 juta).
" Kami tentu saja tidak punya uang sebanyak itu. Akhirnya, saya minta uang ke ayah 500 rupee dan membeli sepeda. Kami mulai berangkat ke Darbhanga dengan berboncengan," kata Jyoti.
Teringat perjalanannya yang melelahkan, Jyoti lebih lanjut mengatakan bahwa mereka hanya memiliki 600 rupee ketika meninggalkan Delhi.
Dia mengayuh sepeda siang dan malam dengan istirahat dua sampai tiga jam di pompa bensin pada malam hari.
" Kami makan di tempat-tempat penampungan dan yang ditawarkan oleh beberapa orang baik di sepanjang jalan," kata Jyoti.
© Diadona
Ketika Jyoti dan ayahnya sampai di Darbhanga, warga desa terkejut dan gempar. Anak dan bapak itu pun diminta untuk menjalani skrining Covid-19.
Setelah menjalani skrining Covid-19, Jyoti disarankan mengisolasi diri di rumah karena dia satu-satunya perempuan di perpustakaan Sekolah Menengah Sirhulli yang dijadikan pusat karantina.
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan