Kisah Mulia Ustad Yayan, Serahkan Sebagian Hidupnya untuk Ajarkan Ngaji Anak-Anak Jalanan

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Jumat, 9 Oktober 2020 19:27
Kisah Mulia Ustad Yayan, Serahkan Sebagian Hidupnya untuk Ajarkan Ngaji Anak-Anak Jalanan
Mulia sekali Ustads Yayan~

Ada kisah inspiratif yang juga begitu mulai dari seorang pria berusia 40 tahun. Namanya adalah Ustads Yayan Kusdiana, pria asli Desa Karangpawitan. Ia adalah seorang pengajar di Rumah Tahfids Sirojul Qori, Desa Karangpwaitan, KEcamatan Padaherang, Pengandaran, Jawa Barat. Tak hanya itu, melansir dari Dream.com, ia juga ajarkan ngaji untuk anak-anak jalanan.

 

1 dari 4 halaman

Sejak 2015 Ajarkan Ngaji Anak Jalanan

Ustads Yayan sudah ajarkan ngaji anak-anak jalanan sejak tahun 2015. Pada saat itu, ia belum menjadi pengajar di Rumah Tahfids Sirojul Qori. Caranya mengajarnya adalah mendekati anak-anak tersebut layaknya seperti teman.

Ya begitulah. Ngajak anak-anak nongkrong di dekat pos ronda, bertukar cerita hingga membaur dengan erat. Kenapa ia sampai segitunya? Sebab ia hampir tak melihat masa depan pada mereka, sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Bermula dari membelikan ngopi, hingga mengajaknya ngobrol. Lalu dari pos ronda, setelah beberapa lama, Ustads Yayan mengajak mereka ke masjid. Lama kelamaan, mereka pun meminta untuk diajarkan mengaji.

 

2 dari 4 halaman

Tentu dirinya tak langsung memberikan dakwah kepada mereka, sebab ia sadar hal tersebut hanya akan membuat mereka semakin menjauh.

" Sejak 2015, terus saya memberikan curahan perhatian, sering ngasih kopi, ada milik apapun saya ajak, waktu itu kan nongkrongnya di pos ronda, saya ajak dipindahin ke masjid, nongkrongnya di masjid, lama-kelamaan mereka ingin diajari ngaji," jelasnya.

Kini, Ustads Yayan sudah mengajari banyak anak. Ada yang anak-anak remaja, bahkan sampai ada yang udah nikah. Mulai dari mengajari baca Iqra, Al-qur'an, hingga bacaan shalat. Menurutnya. mereka demikian hanya karena kurang perhatian saja, makanya ia mendekati secara emosional.

" Sebenarnya mereka itu ingin ada yang perhatikan, ingin ada yang mengajak karena mereka itu dianggapnya seperti sebelah mata, tidak diperhatikan. Maka saya berupaya waktu itu, melakukan pendekatan secara emosional," jelasnya.

 

3 dari 4 halaman

Kini, bisa dibilang apa yang dilakukan Ustads Yayan cukup membawakan hasil. Bahkan ada yang sudah hafal tiga juz. Ia akan terus berbuat baik dengan mengajak anak-anak jalanan mengaji, sebab baginya hal tersebut adalah sebuah tantangan.

" Karena bagi saya mengajar anak-anak yang dengan keadaan seperti itu merupakan suatu tantangan, orang-orang yang broken, yang jauh dari agama itu adalah tantangan."

" Harapan saya, anak-anak yang saya bina, saya arahkan untuk melalukan kebaikan, mudah-mudahan anak-anak ini jadi penghafal Qur'an, jadi anak-anak yang meneruskan, mensyiarkan, menjunjung tinggi agama, meskipun awalnya mereka itu orang-orang yang dipandang sebelah mata, tapi mereka buktikan dengan istiqomah bersama agama," tutupnya.

 

Beri Komentar