Kisah Pilu Mbah Siti, Tempuh Jarak 30 Km Demi Jualan Jamu Hingga Tangannya Sering Gemetar

Reporter : Anif Fathul Amin
Kamis, 5 Agustus 2021 20:03
Kisah Pilu Mbah Siti, Tempuh Jarak 30 Km Demi Jualan Jamu Hingga Tangannya Sering Gemetar
Di masa pandemi seperti ini, jualannya sering tak laku.

Barangkali, hidup adalah rangkaian perjuangan yang harus terus dilakukan. Dari kecil, kita sudah melihat berbagai perjuangan orangtua kita agar kita bisa tumbuh, bersekolah, hingga mungkin menikah.

Namun, apa jadinya jika perjuangan hidup ini harus dilakukan hingga msa tua. Pasti sungguh melelahkan. Tapi itulah hidup yang dijalani oleh nenek ini.

1 dari 5 halaman

Kisah Mbah SIti Penjual Jamu © Diadona

Dilansir dari laman Kitabisa.com, namanya adalah Mbah Siti Sundarmi. Nenek ini biasa dipanggil mbah Siti Gong yang sudah berjualan jamu sejak 50 tahun lalu.

Bukan tanpa alasan, pekerjaan ini harus ia jalani demi bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi, sang suami sudah meninggal dunia karena stroke yang diderita.

2 dari 5 halaman

Setiap harinya, ia harus bangun dini hari untuk membuat jamu. Setelah semuanya siap, ia langsung bergeas berkeliling menjual jamunya.

Kini, ia tinggal sendiri di rumah petak sederhana. Mbah Siti memilih tinggal sendiri karena tak mau merepotkan anak-anaknya yang juga kesulitan ekonomi.

3 dari 5 halaman

Kisah Mbah SIti Penjual Jamu © Diadona

Demi menjual dagangannya, mbah Siti rela menemph jarak 30 km sembari menggendong kendil dari tanah liat dengan kain yang beliau ikat di pungggungnya. Tubuh rentanya, masih harus menyangga beban berat kendil.

Kadang-kadang, tubuhnya sudah tidak kuat lagi. Bahkan, sat berjualan, tangannya sering gemetar saat menuangkan jamu ke gelas.

4 dari 5 halaman

Ssemenjak pandemi melanda, porsi jamu yang dijual tak seperti hari-hari sebelumnya. Tak ayal, banyak pembeli yang sukarela memberikan uang lebih padanya.

Oleh karenanya, mbah Siti masih bersyukur ada orang yang masih mau membeli jamu jualannya. Bahkan, meski dalam kesulitan ekonomi, ia tak lupa memberikan sedikit rezekinya untuk sang cucu.

5 dari 5 halaman
Beri Komentar