Kisah Pilu Pak Anantono, Tukang Tambal Ban yang Sudah Nabung 22 Tahun Namun Gagal Naik Haji

Reporter : Anif Fathul Amin
Rabu, 9 Juni 2021 17:03
Kisah Pilu Pak Anantono, Tukang Tambal Ban yang Sudah Nabung 22 Tahun Namun Gagal Naik Haji
Ia berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan ia bisa berkunjung ke baitullah.

Pemerintah kembali menunda keberangkatan haji 1442 Hijriah/2021 Masehi. Keputusan tersebut membuat sejumlah calon jemaah haji kaget dan kecewa. Salah satunya Anantono Anak Ragil, calon jemaah haji asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Dia sudah dua kali batal berangkat haji. Ironisnya, dia adalah seorang tukang tambal ban di pinggir jalan yang telah menabung selama 22 tahun.

1 dari 6 halaman

Kisah Pilu Pak Anantono © Diadona

Warga Desa Nepen Teras Boyolali saat ini harus menahan kekecewaannya dan bersabar untuk yang kedua kalinya. Karena yang rencana tahun ini akan melaksanakan ibadah haji kembali tertunda, setelah pemerintah kembali memutuskan tidak memberangkatkan haji akibat pandemi Covid-19.

Karena yang rencana tahun ini akan melaksanakan ibadah haji kembali tertunda, setelah pemerintah kembali memutuskan tidak memberangkatkan haji akibat pandemi Covid-19.

2 dari 6 halaman

Kisah Pilu Pak Anantono © Diadona

Dulunya Anantono adalah seorang sopir bus AKAP Solo-Jakarta. Namun karena keinginan hidup dekat keluarga, akhirnya pada tahun 2003 Anantono keluar dan beralih profesi menjadi seorang tambal ban sepeda motor di pinggir jalan di dekat desanya.

Setiap hari Anantono mengumpulkan hasil dari tambal ban sedikit demi sedikit dari hasil menambal ban. selama 22 tahun hingga mampu melunasi biaya pelaksanaan ibadah haji sebesar 36 juta rupiah sejak tahun 2019 lalu.

3 dari 6 halaman

Kisah Pilu Pak Anantono © Diadona

Anantono sudah mendaftar haji pada tahun 2010 dan rencananya waktu itu mendaftar bersama istrinya. Namun karena pada tahun 2009, istrinya mengalami kecelakaan dan patah tulang.

Sehingga sebagian uang yang rencananya untuk mendaftar haji habis untuk berobat istrinya dan sisa uang hanya cukup untuk mendaftar satu orang. Berbagai persiapan telah dilakukan Anantono untuk berangkat haji. Dari berolah raga pagi, menghafal doa-doa saat berada di Tanah Cuci.

4 dari 6 halaman

Berbagai persiapan telah dilakukan Anantono untuk berangkat haji. Dari berolah raga pagi, menghafal doa-doa saat berada di Tanah Cuci.

Anantono juga mengaku kecewa untuk kedua kalinya. Dia seharusnya berangkat pada tahun 2020 yang lalu karena pemerintah tidak memberangkatkan calon haji akibat virus corona.

5 dari 6 halaman

Ia yang semula dijadwalkan berangkat tanggal 15 Juni 2021 mendatang. Namun kembali pemerintah tahun ini tidak memberangkatkan calon haji.

Kisah Pilu Pak Anantono © Diadona

“ Ya perasaan saya kaget, wong 2020 di-cancel terus berangkat 2021 ini berangkat. Rencana sudah dikabarkan KBIH tanggal 15 Juni itu sudah berangkat ke Donohudan. Jadi tinggal waktu beberapa hari lagi,” kata Anantono, Selasa (8/6/2021).

“ Ini perlengkapannya juga belum datang, koper, tas segala macam. Malam mendengar kabar bahwa tahun ini di-cancel lagi. Kaget sih kaget, cuma mau bagaimana lagi. Kalau kita mau protes ya protes kemana. Ya sabar saja,” katanya.

Beri Komentar