Kisah Pilu Seorang Anak yang Hidup di Gerobak Bersama Ayahnya, Pernah Hampir Dibunuh Orang

Reporter : Riza Umami
Selasa, 15 September 2020 10:17
Kisah Pilu Seorang Anak yang Hidup di Gerobak Bersama Ayahnya, Pernah Hampir Dibunuh Orang
Sungguh memilukan.

Masih ingatkah dengan seorang anak yang begitu senang hanya dengan diberi susu sekotak? Ternyata ada kisah pilu di balik senyumannya yang begitu bahagia saat dikasih susu satu kotak.

Anak ini bernama Rasta. Dia hidup bersama saudara perempuannya dan sang ayah di sebuah gerobak lusuh. Dulu Rasta ditinggal oleh ibunya sejak usia 4 tahun yang kini sudah menikah lagi.

1 dari 3 halaman

Yang lebih memilukan, ternyata anak yang begitu ceria ini pernah hampir dibunuh oleh orang. Sang ayah menceritakan bahwa ada yang mengancam mau meracuni Rasta. Sungguh tega sekali orang yang berniat buruk pada anak sekecil ini.

Kisah Pilu Rasta © Diadona

Gerobak itu sudah seperti rumah untuk Rasta dan keluarga kecilnya. Di sana tempatnya tidur dan juga menyimpan pakaian. Ayahnya pun mengatakan, biasanya anaknya ini mandi di sebuah taman yang ada di sekitar sana.

2 dari 3 halaman

Meski mereka hidup dalam kekurangan, tetapi ayahnya tak mau kalau mereka sampai meminta-minta. Biasanya, ayahnya mencari rezeki dengan mencari barang bekas yang kemudian dijual. Walaupun hidup di jalanan pun, ayahnya tak mau anaknya sampai kehujanan atau kedinginan sehingga mereka pun tidurnya di dalam gerobak dan ayahnya yang di luar.

Sejumlah netizen yang ikut sedih mengetahui kisah hidup Rasta dan keluarganya ini pun memberikan sejumlah komentar. Ini beberapa di antaranya.

3 dari 3 halaman

@imam saga membalas, " Saya lebih terpukul melihat rasta dan keluarga nya bung, dari pada melihat pacar di gocek temen" .

@Teguh Riyadi menulis, " Yaa Allah.... lindungilah hambamu yg sabar dan mudah kan lah rezeki nya" .

@athalia nizar berkomentar, " MasyaAllah, aku ga kuat liatnya, semoga kalian semua selalu dalam lindungan Allah aamiin yra" .

Semoga Rasta dan keluarganya diberikan kelancaran rezeki dan sehat selalu. Terima kasih orang baik, Mari kita perbanyak membantu sesama.

Beri Komentar