KIsah Pilu, Seorang Anak Yatim yang Jual Ayam Kesayangannya untuk Beli HP Demi Bisa Belajar Online

Reporter : Anif Fathul Amin
Selasa, 11 Agustus 2020 09:03
KIsah Pilu, Seorang Anak Yatim yang Jual Ayam Kesayangannya untuk Beli HP Demi Bisa Belajar Online
Sedih banget lihatnya

Kebijakan belajar daring (online) dari rumah yang dibuat pemerintah Indonesia sejak keberadaan virus corona ditetapkan sebagai pandemi, terus menunjukkan boroknya.

Satu per satu orang yang tidak mampu terlihat ke permukaan. Ya, kebijakan itu memang tidak pro rakyat miskin karena mempersyaratkan siswa punya ponsel pintar.

1 dari 3 halaman

Teranyar, Deni Mulyadi (14 tahun), seorang remaja yatim yang telah ditinggal pergi oleh bapaknya terpaksa menjual ayam jago kesayangannya demi dapat membeli ponsel pintar.

Deni Mulyadi bersekolah di Madrasah Matla'ul Anwar, Rumpin, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Sampai sekarang Deni tidak bisa mengikuti kegiatan belajar daring karena tidak mempunyai ponsel pintar.

Deni bukan berasal dari keluarga yang berada. Ayahnya sudah meninggal. Dia kini hanya tinggal bersama ibunya yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual alat-alat sekolah seperti pensil dan buku. Penghasilan biasa ibunya per hari hanya Rp10 ribu. Namun, di masa pandemi ini, penghasilan sang ibu tidak menentu.

2 dari 3 halaman

Di masa pandemi ini ibunya semakin kesulitan mencari nafkah. Untuk sesuap nasi saja, ia harus berjuang lebih keras.

 

" Jangankan beli hape, buat makan aja cuma kebeli seliter beras sehari," kata Ibu Deni, Munawaroh.

Mereka mungkin sebelumnya tidak pernah terpikir untuk membeli ponsel. Namun, karena keadaan yang mengharuskan belajar online, Deni pun harus putar otak bagaimana caranya agar ia bisa tetap belajar dan tidak membebani ibunya.

Karena itu, Deni pun memilih menjual ayam kesayangannya. Meski sedih karena harus menjual ayamnya, namun Deni tetap harus melakukannya demi bisa lanjut sekolah.

3 dari 3 halaman

Kisah pilu Deni pun menjadi sorotan warganet. Banyak yang terharu melihat perjuangan Deni demi bisa tetap belajar di tengah pandemi. Mereka berharap agar wabah COVID-19 bisa segera berakhir dan masyarakat bisa kembali hidup normal.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan memperbaiki sistem pendidikan di tengah pandemi yang tidak menguntungkan dan menyulitkan siswa kurang mampu.

Beri Komentar