Kuburan Dikepung Pagar Beton, Keluarga Ini sampai Panjat Tower Demi Melihat Makam Sang Istri

Reporter : Riza Umami
Senin, 3 Agustus 2020 15:17
Kuburan Dikepung Pagar Beton, Keluarga Ini sampai Panjat Tower Demi Melihat Makam Sang Istri
Mau ziarah sampai mancat tower.

Berziarah ke makam anggota keluarga yang telah meninggal adalah suatu hal yang rutin dilakukan banyak orang, baik untuk mengirim doa pada almarhum, membersihkan makamnya atau untuk melepas rasa rindu.

Sayangnya, keluarga ini harus berupaya keras hanya untuk melihat makam sang istri yang telah tiada. Dilansir dari laman bukamatanews.id (01/08), hal ini dialami oleh Andi Baso dan tiga anaknya yang sampai harus memanjat tower demi bisa melihat makam istrinya.

1 dari 2 halaman

Kejadian ini terjadi di Macanda, Gowa, di sebuah pemakaman yang khusus untuk almarhum yang meninggal akibat virus Covid-19. Seusai melaksanakan shalat Idul Adha, Andi mengajak anak-anaknya untuk berziarah ke makam istrinya.

Saat hendak masuk, petugas melarang sehingga keluarga ini pun tak bisa berziarah. Andi pun mencari cara bagaimana agar bisa melihat makam istrinya. Akhirnya, dia dan anak-anaknya memilih untuk memanjat tower demi bisa melihat makam istrinya.

2 dari 2 halaman

Meski hal itu cukup berbahaya, mereka tetap melakukannya untuk melepaskan kerinduan pada ibu yang telah pergi lebih dulu. Mereka pun tak melanggar aturan karena tak sampai menyeberangi pagar beton itu, tetapi hanya melihat dari tower.

      View this post on Instagram

Tower itu menjulang di sebelah kompleks pemakaman Covid-19, di Macanda, Gowa. Dibatasi oleh dinding beton dengan pemakaman. Di tower itulah, Andi Baso Ryadi Mappasulle, bersama tiga putrinya memanjat pada Jumat, 31 Juli 2020. Itu demi melihat makam istrinya yang letaknya persis di balik pagar beton. . Hari itu, usai salat Iduladha, Andi Baso membawa tiga putrinya ziarah ke makam istrinya. Namun, petugas pemakaman tak memberikan mereka izin untuk masuk ke area pemakaman. Andi Baso dan ketiga putrinya pun nekat memanjat tower. . "Hanya untuk melihat kuburan istri saya, saya harus manjat. Anak-anak saya untuk melihat kuburan almarhumah ibunya kasihan, harus manjat," ujar Andi Baso. . Andi Baso bilang, aksinya memanjat tower tersebut tidak untuk melawan petugas. Dia hanya sebatas memanjat tower saja demi melihat kuburan istrinya, meski sebatas dari atas tower atau dari balik tembok. . "Ndak (menyeberangi tembok), untuk melihat saja, karena kita tidak bisa masuk, dilarang sama petugas. Kita tidak tahu apa alasannya," terang Andi. Melihat kuburan istri saat ziarah kubur disebut penting oleh Andi. Hal itu memberi kelegaan tersendiri untuk mengobati rindu, terutama oleh anak-anaknya. . "Namanya orang ziarah kan harusnya kita lihat kuburan. Tapi ini kan dilarang sama petugas, katanya tidak ada perintah dari tim gugus," katanya. Andi Baso tak sendiri. Beberapa peziarah juga memanjat tower demi melepas rindu dengan orang terkasih yang terbaring di balik tanah yang masih memerah itu. . Andi Baso beberapa kali mengusahakan untuk memindahkan jasad istrinya ke kampung halaman di Bulukumba. Segala cara sudah dilakukan. Rekomendasi DPRD Sulsel sudah keluar. Namun terbentur di Gubernur Sulsel. Bahkan, Andi Baso dan putrinya sempat memblokade mobil gubernur demi mempertanyakan kandasnya ijin untuk memindahkan jasad istrinya.. . Artikel : Bukamatanews

A post shared by OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on

Belum jelas apakah alasan sampai peziarah tak boleh masuk ke makam almarhum. Yang jelas bukan Andi seorang yang harus memanjat tower seperti ini untuk berziarah. Semoga ada titik terang untuk kejadian tersebut. Kalau menurutmu gimana?

Beri Komentar