Merasa Tak Pantas Mendapatkan Warisan Rumah, Pria Ini Putuskan Tinggal di Halte Bus

Reporter : Anif Fathul Amin
Rabu, 14 Oktober 2020 15:03
Merasa Tak Pantas Mendapatkan Warisan Rumah, Pria Ini Putuskan Tinggal di Halte Bus
Kisahnya bikin netizen sedih.

Ungkapan yang sesuai untuk menggambarkan kisah berikut ini adalah tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima. Kehidupan seorang kakek di Malaysia bernama Pak Zainal ini sungguh menyayat hati. Dia menjadikan halte bus sebagai rumahnya.

Kisah Pak Zainal ini dibagikan oleh Natipah Abu yang menjadi bagian tim sukarelawan yang bertugas mencari rumah layak untuk bapak tua itu.

1 dari 4 halaman

Hanya Berstatus Anak Angkat

Kisah Pak Zainal © Diadona

Banyak yang merasa prihatin dengan kehidupan Pak Zainal. Tidak sedikit yang datang untuk mengulurkan bantuan kepada kakek yang menggelandang dan tinggal di halte bus itu.

Ketika ditanya oleh Natipah mengapa harus menggelandang, Pak Zainal mengungkapkan kisah masa silam yang cukup menyedihkan.

Menurut pengakuan Pak Zainal, dia memutuskan keluar dari rumahnya setelah ibu angkatnya meninggal dunia.

2 dari 4 halaman

Merasa Tidak Berhak Tinggal di Rumah Warisan

Ya, Pak Zainal ternyata hanya seorang anak angkat bagi sepasang suami istri yang selama hidup mereka sangat menyayanginya. Namun setelah kematian keduanya, Pak Zainal sadar bahwa dia hanyalah seorang anak angkat. Dia merasa tidak layak untuk tinggal di rumah warisan orangtua angkatnya.

Kisah Pak Zainal © Diadona

Sudah hampir satu tahun pria yang tidak pernah menikah dan hidup sebatang kara ini menjadikan halte bus sebagai tempat tinggalnya.

3 dari 4 halaman

Menolak Bantuan, Tapi Selalu Tanya Lowongan Pekerjaan

Kisah Pak Zainal © Diadona

Bukan tidak ada yang mau membantu, tapi Pak Zainal selalu menolak bantuan yang datang. Pak Zainal justru bertanya tentang lowongan pekerjaan kepada setiap yang datang kepadanya.

Tetapi Pak Zainal mungkin lupa, dalam keadaan yang menggelandang seperti itu, mustahil ada yang mau menerimanya bekerja.

4 dari 4 halaman

Akhirnya Mau Pindah

Menurut orang-orang yang mengenalnya, Pak Zainal bukan tipe yang suka mengambil barang orang atau memiliki masalah kesehatan mental. Apalagi usia Pak Zainal sudah senja. Tidak mungkin mempekerjakan orang yang sudah berusia lanjut seperti Pak Zainal.

Alhamdulillah, setelah berbulan-bulan dibujuk, Pak Zainal akhirnya bersedia untuk pindah dan tinggal di rumah yang akan disediakan Natipah dan timnya.

Jika dari kita banyak menemui orang-orang yang begitu ambisius untuk mendapatkan warisan, maka Pak Zainal ini berbeda. Memang sih warisan itu hak, tapi jangan sampai hanya karena warisan, persaudaraan jadi runtuh. Salut banget! 

Beri Komentar