© Kitabisa.com
Sebuah kisah pilu datang dari kota Pahlawan Surabaya. Seorang bocah tunanetra harus berjuang melawan kejamnya kehidupan.
Di tengah keterbatasannya, ia terpaksa harus berjuang untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan serta menyambung hidupnya. Pantang menyerah, bocah tunanetra tersebut juga harus mencari nafkah sendiri demi mencukupi biaya sekolahnya.
© Diadona
Bocah laki-laki ini bernama Riko. Usiannya, sekitar 15 tahun. Ia merupakan salah seorang siswa SMPLB-AYPAB Gebang Putih, Surabaya. Dirinya adalah seorang bocah penyandang tunanetra.
Begitu miris, ia harus menjadi seorang penjual nasi bungkus untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, hasil dari berjualan nasi bungkus tersebut juga digunakan Riko untuk membiayai sekolahnya.
© Diadona
Semenjak dirinya kecil, Riko sudah diasuh oleh sang kakek dan neneknya. Hal tersebut lantaran kedua orangtuanya berpisah.
Dilansir dari klaman Kitabisa.com, kakek Riko awalnya bekerja sebagai tukang becak dengan penghasilan Rp30 ribu per hari. Sayangnya, sejak kebutaan akibat glaukoma menyerang kakeknya karena tak pernah diobati, kini ia tak bisa bekerja.
Dalam mencari nafkah sebagai seorang penjual nasi bungkus, Riko juga sempat mendapatkan pengalaman pahit. Salah satunya ketika ia mendapat kritikan dari pelanggan yang memprotes porsi lauknya cuma sedikit.
Bahkan beberapa pelanggan sampai tak mau membeli nasi bungkus yang dijual Riko. Hal tersebut sontak diceritakan kepada sang nenek yang akhirnya ikut mengolah nasi bungkus sedar pukul 3 dini hari di dapur.
© Diadona
Menjual nasi bungkus pada setiap harinya sebenarnya tak membuat Riko dapat memenuhi kehidupan sehari-harinya. Penghasilan yang didapatkannya sangat minim dan jauh dari kata cukup.
Setiap harinya Riko bisa menjual nasi sebanyak 25 bungkus dengan pendapatan sekitar 35 ribu per harinya. Ia begitu semangat menjual nasi, walaupun harus menerawang jalan menggunakan tangannya tanpa ditemai siapapun.
Sebelum memutuskan untuk berjualan nasi, Riko bahkan sempat mencari nafkah dengan menjadi seorang yukang pijat tunanetra.Namun, hal tersebut tak berlanjut, sebab ia hanya menapatkan uang 5 ribu saja per service pijatan.
Kini, Riko hanya berjuang melawan kejamnya kehidupan di Kota dengan menjadi seorang penjual nasi bungkus. Begitu mulia, semangat Riko tak pernah padam demi mencari nafkah untuk kakek dan neneknya.
Beruntungnya kita yang masih mampu mendapatkan kebutuhan dengan cukup mudah, tak harus bersusah payah seperti Riki ini. Yuk, banyakin syukur atas apa yang kita peroleh selama ini. Semangat terus ya Riki!
Dicoret dari KK, Lolly Datangi Lagi Rumah Nikita Mirzani Memohon Dibukakan Pintu
Sering Dicap Jadi Sultan Andara, Nagita Slavina Ketahuan Punya Stok Gas Elpiji Ukuran 3Kg
Heboh Pengakuan Nikita Mirzani Sebut Punya Bukti Kuat Kekerasan Fisik dan Mental dari RI
Daftar Nama Artis yang Diduga Bakal Ikut Terseret Kasus Korupsi Sandra Dewi