Perjalanan Sivaraja, dari Amstirdam Coffee untuk Kopi Malang yang Mendunia

Reporter : Anif Fathul Amin
Minggu, 1 November 2020 14:03
Perjalanan Sivaraja, dari Amstirdam Coffee untuk Kopi Malang yang Mendunia
Sivaraja, orang yang begitu cinta dengan kopi.

Hayo siapa yang suka banget nyruput kopi? Yok angkat gelasnya! hihi. Karena negara kita memiliki tanah subur dan salah satu komoditinya adalah kopi. Nggak heran kalau pencinta kopi itu jumlahnya banyak banget. Hal itu membuat keberadaan coffee shop atau kedai kopi juga merebak di mana-mana. Baik yang berupa kaki lima di pinggir jalan atau berupa coffee house dengan tempat yang mentereng.

Saat ini, industri perkopian di Indonesia memang sudah sangat berkembang dan tidak bisa diremehkan lagi. Kopi selalu menarik untuk dibahas karena rasanya yang otentik dan istimewa. Sivaraja, merupakan pemilik Amstirdam coffee. Salah satu kedai kopi di Malang yang cukup berpengaruh di bidang perkopian. Ia melakukan perjalanannya dari dalam hingga luar negeri untuk belajar tentang kopi. Di tempat ini, kamu bisa menikmati olahan kopi yang diracik oleh tangan-tangan yang ahli sehingga rasanya pun jadi nikmat sekali.

Kami berkesempatan untuk mewawancarai Sivaraja, untuk mengenal lebih jauh perjalanan karirnya dari waktu ke waktu. Simak yuk!

1 dari 10 halaman

Perjalanan Singkat Tentang Traveling dan Hobi yang Menjadi Satu

Tak hanya sebagai pemilik dari Amstirdam coffee dan Roastery, Sivaraja merupakan orang yang berpengaruh di industri perkopian karena pernah menjadi salah satu ahli kopi tingkat nasional. Pria kelahiran 13 Agustus 1980 ini merupakan alumnus dari jurusan Teknik industri di Universitas New South Wales, Australia. Ia menghabiskan waktu selama 17 tahun lebih untuk belajar tentang kopi.

Sivaraja © Diadona

" Jadi sejak tahun 2000, sewaktu kuliah di Australia. Waktu itu. Waktu itu juga kopi Indonesia terkenal sekali di sana. Setiap kali mencoba kopi enak selalu ada komponen kopi Indonesianya. Sejak saat itu juga jatuh cinta sama kopi" Ujarnya.

Ketika berkesempatan untuk kuliah di luar negeri, ia heran coffee shop di sana banyak menggunakan campuran kopi dari Indonesia. coffee Shop di Australia banyak menggunakan kopi Indonesia untuk sajiannya, terutama Benteng Alla yang terkenal pada tahun 2004. Ketika pulang ke Indonesia di tahun 2011, ia melakukan perjalanan ke kebun kopi yang berada di Sumbermanjingwetan, Malang. Sivaraja merasa, rasa kopi yang ada di Malang tak kalah dengan biji dari daerah lain.

2 dari 10 halaman

Berdiri Menjadi coffee Shop

Awal membuka bisnis tentu tidak mudah, selama 3 tahun berturut-turut ia terus melakukan percobaan tentang kopi dimulai dari memilih biji, menggoreng, menggiling, dan lain-lain.

      View this post on Instagram      

A post shared by Amstirdam Coffee Malang (@amstirdamcoffee) on

 

"Sebenarnya waktu tahun 2011 pulang ke Indonesia, kita pertama kali buka roastery. Tanpa ada coffeeshopnya. Tapi, seiring berjalannya waktu, banyak pelanggan yang pengen mencoba kopi sebelum mereka beli dari roastery. Jadi waktu itu, kita memutuskan untuk membuat coffee shop tahun 2015" Tambah Sivaraja.

Selama itu, ia menampung saran dari banyak pelanggan untuk menambahkan menu baru karena awalnya mereka hanya berfokus pada luwak. Kemudian lanjut ke robusta, arabica, dan lain-lain. Menu dulu tentu berbeda dengan sekarang. Kini pelanggan bisa memilih menu es. Sivaraja juga sempat menjual kopi dari pintu ke pintu, hingga akhirnya membuka coffee shop. Setelah menemukan cita rasa yang cocok dan enak, ia kemudian mantap membuka coffee Shop bernama Amstirdam Coffee pada tahun 2015 lalu.

3 dari 10 halaman

Membantu Petani Lokal

Amstirdam Coffee © Diadona

" Nah, waktu tahun 2011 waktu pulang ke Indonesia salah satu teman kuliah saya mengajak saya ke kebun kopi. Dia bilang, kopi di Malang ini salah satu kopi terbaik di Indonesia. Namun, sedikit sekali daya serap dari sna, jadi kami memutushkan untuk membantunya" Jelas Sivaraja.

Pada awalnya, para petani yang pernah ia kunjungi memiliki banyak hasil kopi terutama luwak dan robusta. Namun, mereka tidak memiliki kemampuan dan akses untuk memasarkan produk mereka. Oleh karena itu, coffee shop satu ini mengambil posisi untuk memasarkan produk para petani kopi ke hadapan masyarakat.

4 dari 10 halaman

Arti dari Nama Amstirdam

      View this post on Instagram    

Selama ini, banyak yang mengira nama Amstirdam adalah ejaan yang salah dari Amsterdam. Kira-kira apa sih arti nama dari kedai kami dan singkatan dari apa ya? . . . #ngipidiamstirdam #kopiindonesia #kopimalang #kopiamstirdam #cafemalang

A post shared by Amstirdam Coffee Malang (@amstirdamcoffee) on

 

Tujuan didirikannya Amstirdam Coffee sendiri adalah untuk memperkenalkan kopi Indonesia terutama kopi Malang Selatan ke masyarakat. Nama Amstirdam merupakan kependekan dari Ampelgading, Sumbermanjing, Tirtoyudo, dan Dampit.

Empat kecamatan tersebut terletak di Malang dan merupakan daerah penghasil kopi. Para petani kopi tersebut menyebut diri mereka sebagai petani Amstirdam, oleh karena itu Raja tidak perlu untuk memikirkan nama lain dan langsung menggunakannya.

5 dari 10 halaman

Kopi Malang untuk Indonesia

Tak hanya mengerti bisnis kopi, Raja juga menjadi tokoh yang inspiratif. Perjalanan Sivaraja selanjutnya adalah untuk memperkenalkan kopi Malang di Indonesia.

Amstirdam Coffee © Diadona

" Sejak awal memang kan kita konsepnya, kita pengen orang-orang yang datang kesini mencoba pengalaman minum kopi dengan enak. Kita pengen memperkenalkan kopi di Malang yang sebenarnya punya kualitas yang baik juga" Sambungnya.

Ia ingin masyarakat Indonesia menikmati kopi dalam negri dahulu, lalu sisanya bisa diekspor. Pelanggan yang datang diperbolehkan untuk mengetahui di proses penggorengan kopi, penggilingan, dan apa yang terjadi di bar Amstirdam coffee. Pengunjung yang datang pun jadi mengerti tentang bagaimana kopi diolah karena ia menaruh alat penggorengan di kafenya.

6 dari 10 halaman

Kemauan untuk Belajar

Amstirdam Coffee © Diadona

Tentu dalam membangun bisnis, ada pasang surutnya. Sebelum membuka bisnis, Sivaraja pernah berada di belakang layar dengan menjual hasil kopinya yang telah diolah dari pintu ke pintu. Sempat tertipu karena ada supplier yang tidak membayar hasil jerih payahnya, ia berusaha untuk jatuh kedepan.

Arti dari jatuh kedepan adalah menghadapi kegagalan sebagai salah satu motivasi untuk terus maju dan berkembang. Ia pun juga belajar dari orang-orang yang telah berpengalaman di bidang bisnis dan tidak sungkan untuk bertanya.

7 dari 10 halaman

Jadikan Kempetitor Sebagai Sahabat

      View this post on Instagram      

A post shared by Amstirdam Coffee Malang (@amstirdamcoffee) on

 

Dari sekian banyaknya coffee shop yang bertebaran di kota Malang, hal ini tidak membuat Amstirdam untuk mundur. Bahkan Amstirdam sendiri tidak menganggap mereka sebagai kompetitor, melainkan sahabat. Bahkan jika ada coffee shop yang bangkrut, Amstirdam berusaha untuk medukung mereka dengan terus berusaha mempertahankan kopi di Malang sendiri.

“Kita sama-sama belajar, kita sama-sama mencari nafkah. Tujuannya kita pengin membuat kesempatan sebanyak-banyaknya untuk orang di Malang, temen-temen di Malang belajar tentang kopi, belajar tentang usaha.” ujar Raja ketika diwawancarai Travelingyuk beberapa waktu lalu.

8 dari 10 halaman

Semua Orang Bisa Jadi Barista

      View this post on Instagram      

A post shared by Amstirdam Coffee Malang (@amstirdamcoffee) on

 

Menariknya, Menurut Sivaraja, Semua orang itu bisa lho jadi barista. Kita tahu kalau Barista saat ini jadi salah satu pekerjaan yang cukup diminati. Terutama, bagi mereka yang suka banget dengan dunia kopi.

Walaupun gaji barista di Indonesia masih belum mencukupi, namun ia berharap hal ini bisa berubah di masa depan. Seperti gaji barista di luar negeri. Yang paling penting, mau tetap belajar dan belajar.

9 dari 10 halaman

Bisa Bikin Kopi Kekinian dengan Alat Seadanya

Ternyata membuat kopi ekinia juga nggak harus melulu pakai alat yang mahal kayak di coffee shop lho. Kualitas kopi nggak tergantung dari seberapa mahal alat untuk membuatnya kok. Karena ternyata banyak juga coffee shop yang menyajikan kopi dengan alat yang sederhana. Sivaraja pun menuturkan tipsnya membuat coffee shop kecil-kecilan.

      View this post on Instagram      

A post shared by Amstirdam Coffee Malang (@amstirdamcoffee) on

 

"Awali dengan hobi aja, lalu menggunakan alat-alat sederhana yang ada di rumah. Dulu saya aja hanya bermodalkan mesin grinder 200 gram yang saya bawa dari Australi. Jadi bisa dibilang modalnya ya hanya sewat tempat, webiste, sama marketing aja" Tutur Sivaraja kepada kami.

Amstirdam yang kini jadi salah satu kiblat coffee shop di Kota Malang juga dulu berangkat dari alat kopi yang sederhana kok. Ada yang mau nyoba?

10 dari 10 halaman

Ada Bisnis Lain yag Ingin Dibuat Nggak?

Walaupun bisnis coffee shop-nya sudah punya banyak cabang di Kota Malang, Sivaraja tak puas sampai disitu saja. Ia juga ingin mengembangkan bisnis perkopian agar semakin luas dan bisa dinikmati banyak kalangan dan membuat industri kopi di Indonesia semakin maju.

" Kita bisa menyuplai alat-alat kebutuhan kopi, atau mungkin industri kemasan, atau roastery, atau bisa juga punya kebun. tapi sementara ini kita masih fokus untuk di Amstirdam" Ucapnya.

Sivaraja kemudian menutup wawancara ini dengan sebuah quote yang cukup menarik. Ia berpesan untuk terus berusaha dan mencoba apapun yang kita lakukan sekarang. Karena kalau kita terus mencobanya. Kemungkinan besar, kita akan mendapatkan kesuksesan.

Kegagalan akan terjadi jika kita berhenti mencoba. Kalau kita terus mencoba, kemungkinan besar kesuksesan ada di depan mata kita Sivaraja

Wah menarik juga ya ternyata dunia perkopian ini. Ngobrol sama Pak Sivaraja ini jadi membuka pengetahuan baru tentang kopi. Semoga sukses terus dengan langkah ke depannya ya! Eh btw, ada yang minat jadi owner cofffe shop seperti beliau?

Beri Komentar