Puluhan Tahun Ditelantarkan Anak, Kakek 85 Tahun Harus Berjualan Roti Bakar Meski Sepi Pembeli

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Jumat, 31 Juli 2020 17:57
Puluhan Tahun Ditelantarkan Anak, Kakek 85 Tahun Harus Berjualan Roti Bakar Meski Sepi Pembeli
Sejak selepas maghrib, dagangan Mbah Ibrahim tak ada satupun yang beli.

Kisah Mbah Ibrahim yang berumur 85 tahun dari Surabaya ini mungkin bisa menyadarkan kita bahwa bisa saja anak menjadi orang yang jahat bagi orang tuanya. Mbah Ibrahim telah puluhan tahun tak diakui anaknya. Untuk menyambung hidup, beliau berjualan roti bakar seharga dua ribu rupiah.

Walau roti bakar yang dijualnya murah meriah, nyatanya jualannya sepi pembeli. Kadang tak ada yang menghampiri dari selepas maghrib hingga malam larut. Padahal, roti bakar bikinannya enak dan murah banget!

1 dari 3 halaman

Diceritakan oleh Mbah Ibrahim, sebenarnya dia memiliki empat orang anak. Satu diantaranya meninggal dunia. Mbah Ibrahim harus berjualan roti bakar dengan gerobak seadanya karena sang anak tak mau mengurusnya.

" Anak kecil dibesarkan, sekolah disekolahkan, besar-besar sudah menikah lupa dengan orang tua," ratapnya dalam unggahan video Youtube Ade Septian.

Mbah Ibrahim sudah dilupakan oleh anaknya sejak berpuluh tahun yang lalu.

2 dari 3 halaman

Mbah Ibrahim © Diadona

" Ya kalau setahun dua tahun, ini sudah puluhan tahun," lanjutnya.

Bila biasanya anak masih memberikan sedikit saja rezeki untuk orang tua, maka beda dengan anak Mbah Ibrahim. Dengan kondisinya yang kekurangan, Mbah nggak pernah menerima seperserpun pemberian dari anaknya.

Dulu, Mbah Ibrahim pernah mendatangi sang anak dengan membawa uang banyak. alih-alih disambut dengan gembira kedatangan orang tuanya, anak Mbah justru mengamuk.

" Sebelum saya tinggal di kampung ini, ya saya ikutin ke Magetan. Saya bawa sangu banyak. Malah anak saya yang pertama marah-marah, didatangi orang tua tidak senang malah marah-marah."

3 dari 3 halaman

Atas perlakuan sang anak, Mbah Ibrahim mengaku sudah menerima.

" Saya nggak diakui sama anak, ya sudah, diterima saja. Yang tahu hanya Tuhan. Nanti kalau saya sudah mati, ya jangan dijenguk, ya jangan dikasihani. Kan ada ya orang minta-minta ke kuburan gitu," pungkasny.

Untuk kamu yang ada di Surabaya dan dekat dengan lokasi berjualan Mbah Ibrahim di Jalan Sentro Baru Utara no XI, jangan lupa mampir ya untuk beli dagangan mbah ya.

Mungkin satu lembar uang jatah ngopi kamu adalah uang makan Mbah ibrahim satu hari.

 

Beri Komentar