Sedih, Keliling Seharian Jualan Bunga, Kakek 77 Tahun Ini Sering Kena Tipu

Reporter : Anif Fathul Amin
Rabu, 10 November 2021 19:03
Sedih, Keliling Seharian Jualan Bunga, Kakek 77 Tahun Ini Sering Kena Tipu
Penghasilannya menjadi tukang bunga hanya bisa ia belikan setengah kilo beras.

Hidup di masa tua dengan kenyamanan dan kebahagiaan adalah hal yang sangat diidamkan oleh banyak orang. Namun, apa jadinya jika sebagian dari kita masih ada yang harus mencari nafkah di usia senjanya.

Begitulah hidup ang harus dijalani oleh kakek satu ini. Di usianya yang tak lagi muda, ia harus kelilin berjualan Bunga demi bisa menafkahi keluarganya.

1 dari 5 halaman

Kisah Kakek Sakodi © Diadona

Dilansir dari laman Donasionline.id, nama kakek malang ini adalah Sakodi. Saat ditanyai mengenai certia hidupnya, kakek Sakodi akhirnya menceritakan kisah peliknya. Dari umur 7 bulan, kakek sudah ditinggal orangtuanya dan menjadi anak yatim piatu. Oleh karenanya, di umur 7 tahun kakek nekat mengadu nasib di kota besar hingga sekarang.

Dengan dana modal seadanya, kakek akhirnya memutuskan untuk berjualan bunga keliling. Belia berangkat tanpa bekal, dan hanya berharap jualannya segera laku.

2 dari 5 halaman

Kisah Kakek Sakodi © Diadona

Setiap harinya, ia harus berkeliling sejauh 5 km dari hingga petang demi menjajakan bunga jualannya. Semua ini ia lakukan agar bisa memenuhi kebuthan keluarga.

Di konsisi yang serba sulit seperti pandemi saat ini, penjualannya jadi sepi. Kalau sedang tak mujur, kakek hanya bisa melayani satu pembeli bunga. Itu juga kakek hanya hargai 5000 rupiah saja.

3 dari 5 halaman

Kisah Kakek Sakodi © Diadona

Bahkan, pengalaman buruk pernah kakek Sakodi alami. Kakek pernah dihipnotis, dimasukan ke dalam mobil, hingga tubuh kakek dipukuli. Akibatnya, uang hasil jualan bunganya itu dibawa oleh pelaku.

Tak sampai situ saja, tenaga kakek Sakodi yang sudah mulai habis membuatnya jadi hilang keseimbangan dan terjatuh.

4 dari 5 halaman

Kisah Kakek Sakodi © Diadona

Penghasilan hanya cukup membeli setengah kilo beras. Terkadang Kakek hanya bisa membeli pisang untuk sarapan untuk bekal berangkat jualan. Kakek juga kerap menahan lapar bersama istrinya.

Beri Komentar