Sempat Ditakuti Tetangga, Kakek Ini Tetap Kekeh Ingin Vaksin Hingga Rela Kayuh Sepeda Sejauh 15 Km

Reporter : Anif Fathul Amin
Kamis, 29 Juli 2021 19:03
Sempat Ditakuti Tetangga, Kakek Ini Tetap Kekeh Ingin Vaksin Hingga Rela Kayuh Sepeda Sejauh 15 Km
Kakek ini bingung saat berada di lokasi. Ia tak tahu bagaimana cara mendaftar karena tak punya ponsel.

Pandemi Covid-19 yang masih melanda Tanah Air belum juga usai. Untuk menanggulangi lebih banyaknya masyarakat yang terkena Covid-19, pemerintah akhirnya mencanangkan program vaksin gratis. Vaksin ini bisa dilakukan oleh semua masyarakat di tempat yang sudah ditentukan. Praktis, kabar ini pun membuat warga antusias untuk bisa vaksin.

Baru-baru ini, kisah kakek yang ingin vaksin Covid-19 di Mal Nipah, Makassar menjadi viral. Bagaimana tidak, perjuangannya untuk mendapatkan vaksinasi tidak mudah dan begitu mengharukan.

1 dari 7 halaman

Cerita bapak tua tersebut dibagikan dalam bentuk video oleh akun @SupirPete2. Hingga berita ini dipublikasikan, perjuangan sang kakek itu telah di-retweet 7 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 15 ribu tanda suka.

 

" Sehat-sehat ki’ selalu, pak. Amin. Semoga pandemi segera selesai," cuit @SupirPete2 sebagai keterangan akun Twitter tersebut.

Dalam video, kakek itu mendatangi sebuah mal yang dijadikan tempat vaksinasi. Ia memakai pakaian seadanya, lengkap dengan topi dan masker.

2 dari 7 halaman

Kisah Perjuangan Kakek untuk Bisa Vaksin © Diadona

Namun, kakek itu tampak tersesat dan kebingungan melihat sekelilingnya. Ternyata, ia tidak bisa melakukan pendaftaran vaksin secara online karena tidak memiliki ponsel.

" Pada saat kami melakukan vaksinasi massal Covid-19, tampak seorang bapak tua ingin mendekati tapi ragu," tulis keterangan video.

" Setelah kami hampiri, ternyata beliau tidak bisa mendaftar online karena tidak memiliki ponsel."

3 dari 7 halaman

Kisah Perjuangan Kakek untuk Bisa Vaksin © Diadona

Kakek itu kemudian dibantu oleh perekam video tersebut. Akhirnya, sang kakek mendapatkan nomor antrean untuk menerima suntikan vaksin dosis pertama.

" Kami pun membantu beliau dengan senang hati."

Saat mengantre, sang kakek menceritakan perjuangannya untuk mendapat vaksin. Ia rupanya sudah datang dari pagi dengan mengayuh sepeda sejauh 15 kilometer.

4 dari 7 halaman

Kisah Perjuangan Kakek untuk Bisa Vaksin © Diadona

Kakek ini mengaku merasa kelelahan dan kaki pegal karena bersepeda. Hal ini ia ungkapkan saat menjalani observasi oleh petugas kesehatan mengenai kondisi fisiknya.

" Beliau bercerita sudah datang sedari pagi dengan mengayuh sepeda sejauh 15 kilometer, sehingga kedua kakinya terasa pegal dan kelelahan."

Kendati demikian, kondisi kesehatannya baik-baik saja sehingga ia mendapatkan vaksin. Sang kakek pun mengaku sudah lama ingin menerima vaksinasi Covid-19.

5 dari 7 halaman

Kisah Perjuangan Kakek untuk Bisa Vaksin © Diadona

Namun, ia selama ini selalu ditakut-takuti oleh tetangganya agar tidak menerima vaksin. Beruntung sang kakek tidak percaya dan berusaha mendapat vaksin.

" Dari dulu beliau ingin vaksin, tapi selalu ditakut-takuti oleh orang di sekitarnya."

Terakhir, kakek itu hanya berharap agar pandemi virus corona segera berakhir melalui program vaksinasi.

" Tapi beliau yakin pandemi dapat segera berakhir, salah satunya dengan vaksinasi."

6 dari 7 halaman

Perjuangan kakek itu begitu mengandung bawang. Warganet yang menonton video tersebut menuliskan beragam komentar terharu dan ikut meneteskan air mata.

" Kalau bayangin efeknya sampingnya. Kasihan juga balik ngayuh sepeda 15 kilometer," komen warganet.

" Orang yang tidak punya ponsel lebih sadar kesehatan daripada yang punya ponsel," tambah yang lain.

" Hebat! Masih ada orang tua yg tetep semangat buat vaksin tanpa mempedulikan konspirasi gak jelas itu, panjang umur pak! Semoga sehat terus dan semoga pandemi ini cepet selesai," doa warganet.

" Bangga banget dengan bapak ini. Semangat ya pak, sehat selalu dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa," harap warganet.

" Orang kek gini lah yangg patut di apresiasi. Meskipun gak punya ponsel tapi punya nalar dan kesadaran akan vaksinasi di masa pandemi ini. Kek gini yang harus diutamakan, bukan yang gak mau malah di uber-uber dan malah memperlambat," puji warganet.

Beri Komentar