Sering Dihina Tetangga karena Anak Kernet Truk, Wanita Ini Buktikan Bisa Lulus Cumlaude!

Reporter : Anif Fathul Amin
Senin, 26 Juli 2021 19:03
Sering Dihina Tetangga karena Anak Kernet Truk, Wanita Ini Buktikan Bisa Lulus Cumlaude!
Bungkam hinaan dengan prestasi, keren banget!

Banyak di luar sana yang diremehkan bahkan oleh orang-orang terdekat karena latar belakang kedua orangtuanya. Mereka menilai bahwa latar belakang yang tidak tinggi, seperti kurang mampu, tidak akan pernah bisa sukses. Padahal, faktanya banyak orang-orang dengan latar belakang demikian namun sukses besar.

Seperti kisah wanita bernama Indri Suwarti berikut ini. Ia mengaku sering dibully oleh tetangganya karena sang ayah adalah kernet. Meski demikian, ia lalu memebalasanya dengan prestasi yang membanggakan.

1 dari 6 halaman

Kisah Indri Suwarti © Diadona

Dikutip dari laman Merdeka.com, Indri bercerita bahwa sang ayah memang bekerja sebagai kernet truk. Selain itu karena pekerjaan sebagai kernet truk kerap tak pasti, sang ayah juga menjadi pemetik kelapa.

Sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Ibu Indri sebelumnya pernah bekerja di toko barang plastik, tetapi karena kemudian jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit cukup lama, akhirnya sang ibu berhenti bekerja.

" Bapak saya bekerja serabutan, jadi kuli truk. Terkadang kalau sedang musim hujan dan truk tidak berangkat ke sungai ya bapak saya cari pekerjaan lain atau terkadang tidak bekerja. Bapak saya juga terkadang bekerja sebagai kuli bangunan atau memetik kelapa di suruh orang," kata Indri.

2 dari 6 halaman

Kisah Indri Suwarti © Diadona

Ketika lulus Sekolah Menengah Kejuruan pada 2015, Indri tak ada rencana untuk melanjutkan kuliah. Sebab ia tak mempunyai biaya dan tak ingin membebani kedua orangtuanya. Rencananya ini sempat disayangkan oleh guru-gurunya karena dia murid berprestasi.

" Meskipun sebenarnya orangtua saya juga ingin saya kuliah. Nah, saya dinasehati oleh guru-guru saya di SMK untuk melanjutkan kuliah. Guru saya bilang katanya sayang nilainya kalau tidak kuliah. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mendaftar beasiswa Bidikmisi dan mendaftar SBMPTN," kenang Indri.

3 dari 6 halaman

Kisah Indri Suwarti © Diadona

Setelah memberanikan diri mendaftar SBMPTN, ia dinyarakan lulus dengan jalur beasiswa Bidikmisi.

Indri diterima di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Hasil ini langsung membuat orangtuanya bangga.

" Saya memang dari dulu berkeinginan kuliah di Unsoed dengan jurusan pendidikan karena saya dari kecil bercita-cita menjadi guru. Akhirnya saya mengambil Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia," tuturnya.

4 dari 6 halaman

Kisah Indri Suwarti © Diadona

Anak pertama dari dua bersaudara itu mengaku kerap mendapat komentar negatif dari tetangga yang tidak suka ke keluarganya. Tetangga kerap nyinyir melihat Indri yang melanjutkan kuliah setelah lulus SMK dengan keadaan serba keterbatasan ekonomi.

" Sering ada yang bilang 'kuliah kok minta-minta, kalau nggak punya uang ya ga usah kuliah.' Ada juga yang bilang 'kuliah kok jurusannya sastra si buat apa.' Pernah juga bapak saya dihina katanya anaknya kuliah, tapi bapaknya tidak bisa tanda tangan," tirunya geram.

5 dari 6 halaman

Kisah Indri Suwarti © Diadona

Indri memilih menghiraukan nyinyiran tetangga tersebut dan hanya diam. Dia fokus belajar agar bisa menyelesaikan kuliah dengan baik.

" Biarkan orang mau menghina apa. Yang penting tunjukkan saja kalau saya mampu. Toh, yang mereka bilang itu tidak benar," imbuhnya.

Setelah melewati masa perkuliahan dan menerima segala nyinyiran dari tetangganya, Indri berhasil membuktikan jika ia bisa berprestasi. Dia mengharumkan nama kedua orangtuanya dengan lulus cumlaude.

" Saya juga tidak menyangka kalau bisa lulus cumlaude menjadi lulusan terbaik. Saya lulus cumlaude ya karena saya berusaha semaksimal mungkin untuk belajar ketika ujian, mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh," imbuhnya.

Beri Komentar