Siap Temani Malam Jumatmu, Ini Kisah Mistis Terminal Berhantu Tirtonadi Solo

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Kamis, 17 September 2020 20:27
Siap Temani Malam Jumatmu, Ini Kisah Mistis Terminal Berhantu Tirtonadi Solo
Jangan lupa matikan lampu.

Banyak orang yang percaya, bahwa di setiap tempat, pasti ada penghuninya. Tentu aja penghuni yang dimaksud ini bukan sosok yang berwujud seperti kita manusia. Melainkan sosok halus yang (seharusnya) kasat mata.

Begitu pula dengan Terminal Tirnonadi di Solo. Melansir dari Instagram @misterisolo, ternyata tempat ini dipenuhi dengan misteri mistis.

1 dari 4 halaman

Terminal Tirtonadi mulai beroperasi pada tahun 1975. Teminal ini merupakan terminal pusat kota Solo sebagai pengganti terminal Gemblegan atau Harjodaksino, yang sudah tidak layak pakai.

Selama masa perkembangannya, terminal Tirtonadi ternyata pernah mendapat julukan sebagai terminal angker di tahun 80-90an.

Gimana nggak angker. Kuntilanak ngesot adalah sosok yang menggemparkan pada saat itu. Jalan sendirian? Jangan bodoh. Kunti ngesot siap menerormu! Alias kriminalitas kunti ngesot.

2 dari 4 halaman

Tak hanya kunti ngesot. Ada juga sosok legendaris lainnya, yaitu sosok laki-laki buruk rupa. Badannya hancur, kakinya tak ada, bola matanya nyaris keluar. Ketemu sosok ini, jantung udah pasti rasanya mau copot.

Sosok ini sering muncul dari kolong bus. Tiba-tiba nongol. Calon penumpang atau pedangan yang kebetulan menginap di sana untuk menunggu bus pun sering menjadi korban. Kaget bukan main.

Ada lagi nih. Sosok berbungkus kain kafan. Apalagi kalau bukan pocong. Mukanya terlihat dan sering muncul di sudut parkiran bagian belakang dan kamar mandi (dulu minim penerangan).

3 dari 4 halaman

Sekarang, Terminal Tirtonadi bisa dibilang modern dan tak seseram dulu kelihatannya. Tapi tetap saja, beberapa penumpang masih melihat penampakan yang begitu menyeramkan.

Ada yang melihat orang gimbal tergantung lehernya. Ada pula kepala perempuan yang wajahnya pucat dengan taring kuningnya, yang siap mengagetkan siapapun orang yang lewat.

Beri Komentar