© Instagram.com/fakta.indo
Video viral kembali menghiasi jagat dunia maya. Kali ini terekam kamera seorang perempuan nekat naik ke kap mobil jenazah Gugus Tugas COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sambil menangis histeris. Belakangan diketahui mobil tersebut tengah mengangkut jenazah ibunya yang meninggal dunia dengan status PDP.
Perempuan di video itu diketahui bernama Andi Arni Esa Putri Abram (24). Arni menangis setelah jenazah ibunya, Nurhayani Abram (48), hendak dibawa tim gugus tugas COVID-19 dari RS Bhayangkara Polda Sulsel ke Kompleks Pemakaman Khusus COVID-19 di Macanda, Gowa.
Andi Arni bercerita, insiden itu dimulai pada Jumat (15/5), sekitar pukul 16.30 Wita, atau sehari sebelum kejadian. Saat itu, Andi Arni dan adiknya membawa ibunya ke RS Bhayangkara Polda Sulsel lantaran menderita gejala stroke berupa separuh bagian tubuh ibunya tak bisa digerakkan.
Namun pada malam harinya, yakni sekitar pukul 11.30 Wita, sang ibu meninggal dunia. Ayahnya yang datang belakangan ke rumah sakit lantas meminta Andi Arni menyelesaikan pembayaran ke pihak RS. Saat itulah pihak RS menolak pembayaran dari keluarga Andi Arni lantaran jenazah ibunya dinyatakan PDP Corona.
" Saya bilang, 'Ih tidak COVID ji Ummi' ku (ibuku), meninggal stroke i, tidak ada ji kasian COVID-nya, tidak ada yang bisa buktikan kalau COVID ummi' ku,'" terang Andi Arni
Andi Arni mengaku terkejut mendengar jawaban perawat. Dia lantas membantah ibunya sebagai PDP Corona.
Andi Arni mengaku telah meyakinkan bahwa ibunya tak pernah memperlihatkan gejala mirip Corona, seperti batuk atau demam.
View this post on Instagram
"Ummi' ku tidak bersin, tidak pernah batuk, tidak pernah demam selama sakit, paling jaga kebersihan, tabe saya mau bayarji," ujar Andi Arni, yang mengaku mencoba meyakinkan perawat.
Namun Andi Arni mengaku upayanya sia-sia. Pada keesokan harinya, Sabtu (16/5), jenazah ibunya tetap dibawa untuk dimakamkan dengan protokol Corona.
" Semenjak itu saya peluk Ummi'ku tidak pernah saya lepas. Akhirnya berselang waktu, ada pimpinan tim gugus tugas, itumi tidak ada mi lagi yang bisa kami lakukan, sudah dengan ucapan memohon-mohon, tetap tidak dikasi ki (jenazah tetap dibawa petugas)," katanya.
" Ettakku (ayahku) bahkan bersujud, nacium ki itu sepatunya pimpinan gugus tugas kasian, dia bilang tabe', di mana ini direktur rumah sakit, kucium juga sepatunya supaya nakasi ka ini jenazahnya Ummi'ku," katanya.
Namun Andi Arni mengaku upayanya sia-sia. Pada keesokan harinya, Sabtu (16/5), jenazah ibunya tetap dibawa untuk dimakamkan dengan protokol Corona.
" Semenjak itu saya peluk Ummi'ku tidak pernah saya lepas. Akhirnya berselang waktu, ada pimpinan tim gugus tugas, itumi tidak ada mi lagi yang bisa kami lakukan, sudah dengan ucapan memohon-mohon, tetap tidak dikasi ki (jenazah tetap dibawa petugas)," katanya.
" Ettakku (ayahku) bahkan bersujud, nacium ki itu sepatunya pimpinan gugus tugas kasian, dia bilang tabe', di mana ini direktur rumah sakit, kucium juga sepatunya supaya nakasi ka ini jenazahnya Ummi'ku," katanya.
10 Foto Tiffany Jolie yang Ramai Disebut Anya Taylor-Joy Versi Indonesia
10 Foto Lawas Putri Anne, Dari Dulu Cantiknya Natural Banget!
7 Rekomendasi Face Wash Pria untuk Kulit Berminyak agar Tampil Cerah dan Bebas Kilau
10 Inspirasi Model Baju Lebaran untuk Tampil Tomboy, Stylish, dan Kece
10 Potret Amanda Manopo Pamer Rambut Panjang Baru, Pesonanya bak Barbie Hidup!