Unik tapi Kontroversial, Pelayan di Kedai Kopi Ini Nyaris Telanjang Hanya Ditutupi Celemek

Reporter : Prisma Difta
Selasa, 4 Agustus 2020 17:31
Unik tapi Kontroversial, Pelayan di Kedai Kopi Ini Nyaris Telanjang Hanya Ditutupi Celemek
Waduh, ada-ada saja ya

Baru-baru ini, kedai kopi sangat diminati oleh segala kalangan masyarakat, tak hanya di Indonesia saja, justru budaya nongkrong di kedai kopi sudah ada sejak lama diterapkan di negara-negara tetangga. Karena membludaknya penggemar kopi, banyak kedai kopi yang membuat sebuah inovasi untuk berbeda dari lainnya.

Seperti yang dilakukan oleh kedai kopi di Thailand ini yang membuat iklan ‘panas’ mempertontonkan model yang telanjang, hanya mengenakan celemek untuk menutupi tubuhnya dan bertindak sebagai pelayan. Terang saja foto ini langsung viral dan menuai kontroversi di Thailand.

 

1 dari 3 halaman

Unik tapi Kontroversial, Pelayan di Kedai Kopi Ini Nyaris Telanjang Hanya Ditutupi Celemek © Diadona

Pemilik kedai kopi yang terletak di area Chon Buris Sattahip District ini dipanggil oleh kepolisian setempat dan terancam akan dihukum 5 tahun penjara atau denda sebesar 100.000 Baht Thailand.

Meski mengundang kontroversi, namun kedai kopi ini bukan satu-satunya kedai kopi yang menggunakan unsur seksual sebagai gimmick marketingnya. Di Thailand sendiri sudah ada sebelumnya sebuah café yang vulgar dan membuat pelayan seksi sebagai salah satu daya tariknya.

 

2 dari 3 halaman

Unik tapi Kontroversial, Pelayan di Kedai Kopi Ini Nyaris Telanjang Hanya Ditutupi Celemek © Diadona

Bernama Cup C Café, pelayan di café ini sesuai dengan nama yang digunakan, memiliki ukuran payudara yang besar atau bisa dikenal dengan istilah Cup C. Tidak cukup dengan itu, pelayan di café ini pun mengenakan seragam yang sangat minim.

Beberapa waktu lalu pula, di area Saraburi, Bangkok, pun sempat viral sebuah bar dan restoran yang pelayannya menggunakan seragam ‘maid’ yang sangat seksi dan mempromosikan minuman beralkohol. Ketiga pelayan bar dan restoran ini ditangkap oleh aparat keamanan Thailand karena dianggap melanggar peraturan terkait promosi minuman beralkohol yang sudah ditetapkan di Thailand.

 

3 dari 3 halaman

Bukan hanya di Thailand, fenomena café seksi ini ternyata juga marak di Vietnam, tepatnya di Ibu Kota Saigon. Pelayan di berbagai kedai kopi di Saigon ini mengenakan pakaian yang sangat minim. Bahkan beberapa hanya mengenakan pakaian dalam atau lingerie saat bekerja.

Hal ini menguatkan anggapan bahwa Asia Tenggara merupakan tempat bagi turis mancanegara untuk wisata seks. Meski seks merupakan dorongan primal manusia, akan tetapi apakah benar jika seks dijadikan komoditas dan diperjual-belikan secara bebas?

Beri Komentar