Viral Kasus Fetish Kain, Unair Ambil Sikap Tegas pada Pelaku

Reporter : Devi Puspitasari
Kamis, 6 Agustus 2020 09:36
Viral Kasus Fetish Kain, Unair Ambil Sikap Tegas pada Pelaku
Unair mengambil sikap tegas terkait kasus fetish kain jarik oleh G.

Beberapa waktu lalu, jagat maya sempat dihebohkan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh G. Dengan kedok riset, ia meminta korbannya untuk membungkus dirinya sendiri dengan kain jarik.

Menanggapi kasus ini, Unair secara resmi menyatakan sudah melakukan DO (drop out) pada mahasiswa G, terduga pelaku kasus pelecehan seksual fetish kain. G sendiri diketahui sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair.

1 dari 6 halaman

Universitas Airlangga (Unair) © Diadona

Melansir dari liputan6.com, Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unir Suko Widodo mengatakan bahwa keputusan pihak Unair mengeluarkan oknum mahasiswa FIB ini diambil setelah Rektor Unair menghubungi orang tua G di Kalimantan via online.

" Merujuk pada azas komisi etik, keputusan baru bisa diambil saat bisa mendengar pengakuan dari yang bersangkutan dan atau wali. Karena orangtua sudah bisa dihubungi, maka pak rektor memutuskan yang bersangkutan di-DO atau dikeluarkan," tutur Suko.

2 dari 6 halaman

Keluarga Pelaku Mengakui

Menurut Suko, pihak keluarga sudah mengakui perbuatan yang dilakukan G dan menyesalinya. Selain itu, mereka juga menerima keputusan yang diambil oleh pihak universitas terkait kasus yang menimpa anaknya.

" Kasus G ini kami nilai sudah sangat merugikan nama baik dan citra Unair sebagai perguruan tinggi negeri yang mengusung nilai inti Excellence with Morality," sambungnya.

3 dari 6 halaman

Unair Sediakan Layakan Pengaduan Korban

Universitas Airlangga (Unair) © Diadona

Putusan dikeluarkannya G dari kampus ini diambil setelah pihak universitas memperhatikan pengaduan korban yang mengaku dilecehkan dan merasa martabatnya direndahkan oleh G. Selain juga mempertimbangkan klarifikasi dari pihak keluarga pelaku.

Meski G sudah di-DO, Unair sendiri sampai sekarang masih menyediakan layakan konsultasi bagi para korban G di Help Center Unair. Sedangkan pihak kepolisian, masih terus memproses kasus diduga pelecehan seksual ini.

Sejauh ini, Unair sudah menerima 20 aduan terkait kasus terduga fetish kain ini. Namun, pihak Unair mengaku masih harus memverifikasi lagi dengan cermat terkait koban.

" Sekitar 20-an tapi pelapor tidak sama dengan korban, kami harus verifikasi dengan cermat,” kata Koordinator Help Center Universitas Airlangga, Dr Liestianingsih.

4 dari 6 halaman

Layanan Pengaduan Polda Jatim

Tak hanya Unair, Polda Jatim juga membuka posko pengaduan bagi korban terduga kasus pelecehan seksual oleh G.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa dibukanya posko pengaduan ini bertujuan untuk memberikan jalur khusus sehingga para korban bisa terlindungi dan dirahasiakan identitasnya untuk program perlindungan saksi awal.

" Penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim membuka layanan posko pengaduan secara langsung melalui nomor telepon 082143578532," ungkap Trunoyudo.

5 dari 6 halaman

Kasus G dari Kacamata Sosiolog

Predator Seks Fetish Kain Jarik © Diadona

Menurut Prof Bagong Suyanto, seorang sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melihat kasus G ini sebagai bentuk penyimpangan orientasi seksual.

Menurut beliau, bentuk penyimpangan seksual ini bisa beraneka macam. Mula dari dengan ancama, bujuk rayu sampai tindakan kekerasan.

" Kebetulan dia ini, modus yang dilakukan dengan cara mengatasnamakan sedang melakukan riset dan itu memungkinkan. Itu penyimpangan orientasi seksual dan perilaku," ungkap Prof Bagong Suyanto.

6 dari 6 halaman

Sosiolog Unair ini juga menuturkan bahwa orientasi yang dilakukan G faktornya bisa berbagai macam dan nggak selalu berkaitan dengan genetik. Bisa juga dari pengalaman traumatik.

Kasus ini pertama kali terungkap setelah seorang warga Twitter berinisial MF membuat utas mengenai kasus diduga pelecehan seksual yang dilakukan G terhadapnya.

Semoga kasus ini bisa jadi pembelajaran kita semua ya. Gimana nih kalau menurut kamu?

Beri Komentar