Waspada! Virus Cacar Monyet Tengah Mengintai Negara Tetangga Singapura

Reporter : Kurnia
Sabtu, 21 Mei 2022 12:20
Waspada! Virus Cacar Monyet Tengah Mengintai Negara Tetangga Singapura
meski tidak menular seperti Covid-19, tetapi virus ini juga begitu menakutkan

Kembali menjadi kewaspadaan, Pemerintah Australia umumlan penemuan kasus monkey pox virus (MPXV) atau cacar monyet di wilayah Melbourne. Penemuan virus cacar monyet ini menjadi yang pertama kali terdeteksi di negara Kanguru tersebut.

Sebagiamana dikutip dari cnbcindonesia.com, (21/5) pasien virus cacar monyet pertama di Singapura adalah seorang pria berusia 30-an tahun. Diketahui, pria tersebut baru saja mengunjungi Inggris, lokasi di mana virus baru-baru ini ditemukan.

1 dari 4 halaman

Informasi lebih lanjut mengenai kasus cacar monyet si Singapura, Departemen Kesehatan Negara Bagian Victoria mengatakan bahwa pria itu mendapatkan gejala pada 16 Mei lalu.

Saat ini, pengidap pertama cacar monyet di Singapura tersebut telah diisolasi dan pihak berwenang masih menyelidiki setiap orang yang berdekatan dengannya.

" Penumpang yang duduk di dekat pria itu dalam penerbangan EY10 dari London ke Abu Dhabi pada 14 Mei dan penerbangan EY462 dari Abu Dhabi ke Melbourne, yang mendarat pada Senin, dihubungi untuk diperingatkan guna memantau gejalanya," kata 9News.au yang dikutip dari cnbcindonesia.com pada Sabtu, (21/5/2022).

2 dari 4 halaman

Sementara itu, pihak berwenang di Negara Bagian New South Wales (NSW) juga menemukan indikasi seorang warga lain yang terpapar cacar monyet yang  sebelumnya tiba dari Eropa.

Sebagai informasi, kasus cacar monyet merupakan penyakit endemik di Afrika Tengah atau Barat. Namun akhir-akhir ini virus itu telah muncul di Inggris, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat (AS), Italia, Swedia, Prancis, dan Kanada.

Seperti namanya, virus berasal dari infeksi pada monyet. Menurut sejarahnya, virus ini merupakan penyakit cacar yang menyerang monyet pertama kali tahun pada 1958. Sementara itu, kasus cacar monyet pada manusia pertama kali ditemukan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.

3 dari 4 halaman

Meski harus tetap waspada, kasus virus cacar monyet ini tidak begitu cepat menular seperti halnya Covis-19 yang sebelumnya telah mengguncang dunia.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mengatakan jika gejala cacar monyet sangat mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar. Namun secara klinis penyakit itu tidak terlalu parah.

Badan global itu menambahkan bahwa penyakit itu juga dapat diantisipasi dengan vaksin cacar biasa. " Itu ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi," kata lembaga itu.

Beri Komentar