© 123rf
Setiap anak mengembangkan kebiasaan baru selama masa pertumbuhan mereka. Beberapa kebiasaan mungkin baik, tapi ada juga yang buruk dan harus segera diatasi.
Kebiasaan anak juga bisa menjadi tanda masalah serius dalam diri mereka. Hal ini tentu harus segera kita sadari sebagai orang tua agar nggak berdampak jangka panjang pada anak.
Dilansir dari Bright Side, berikut beberapa kebiasaan anak yang bisa menjadi tanda masalah serius dalam diri mereka.
© Diadona
Seringkali anak-anak mulai mengembangtkan kebiasaan pilih-pilih makanan dan menolak jenis makanan tertentu. Hal ini ternyata bisa menjadi tanda bahwa anak punta masalah emosional.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa anak-anak yang sangat pemilih didiagnosis dengan depresi dua kali lebih sering dibandingkan dengan anak yang nggak pemilih. Selain itu, ditemukan juga bahwa anak dengan tingkal pemilih yang tinggi cenderung mengalami gejala depresi.
© Diadona
Beberapa anak mungkin menolak untuk menggunakan jenis pakaian tertentu saat kita memintanya. Hal ini mungkin terlihat sederhana tapi bisa menjadi tanda dari sesuatu yang besar.
Anak mungkin aja nggak percaya diri dengan penampilannya saat menggunakan pakaian tersebut. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami kecemasan.
© Diadona
Siapa sih yang nggak suka bermain gadget untuk mencari hiburan? Anak-anak hingga orang dewasa pun melakukan hal ini.
Namun tanpa disadari, anak-anak yang melakukannya lebih sering bisa saja sedang mengalami kecemasan yang tinggi. Ilmuwan menemukan bahwa kecanduan gadget bisa menjadi tanda meningkatnya kecemasan dan stres.
© Diadona
Hampir semua orang tua pernah menghadapi situasi di mana seorang anak menangis dan merengek minta mainan baru. Seorang psikolog bernama Lyudmila Petranovskaya mengungkapkan bahwa biasanya seorang anak nggak khawatir tentang hal-hal yang hilang dalam hidup mereka sampai usia remaja.
Namun, anak-anak yang mengalami kekurangan selalu minta mainan baru meski hal itu nggak terlalu mereka butuhkan. Hal ini ternyata dilakukan untuk mengetahui apakah orang tua mencintai mereka.
© Diadona
Menurut psikolog, jika seorang anak terus mencari informasi secara online, memantau berita, dan menanyakan lebih banyak pertanyaan dari biasanya, maka itu bisa menjadi tanda kecemasan yang meningkat. Mereka sampai nggak mau ketinggalan sesuatu yang baru di sekitar mereka.
Saat hal itu terjadi, kita bisa mencoba mencari tahu apa yang mengganggu pikiran anak. Selalu yakinkan anak bahwa kita akan ada bersamanya dan siap mendengarkan ceritanya kapanpun.
Semoga informasi ini bisa membantu ya!
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan