Apakah Efektif Ucapkan Sindiran Halus pada Anak Saat Mereka Menangis?

Reporter : Audila Rima Ndani
Jumat, 28 Mei 2021 07:37
Apakah Efektif Ucapkan Sindiran Halus pada Anak Saat Mereka Menangis?
Masih banyak orang tua yang menggunakan sindiran halus agar anak berhenti menangis.

Menjalani peran sebagai orang tua membuat kita harus belajar setiap hari. Apalagi setiap anak tentu memiliki keunikan tersendiri yang membuat kita harus melakukan pendekatan pada mereka dengan cara yang berbeda-beda.

Nggak bisa dipungkiri kalau menjadi orang tua yang sempurna merupakan hal yang hampir mustahil untuk dilakukan. Kenyataannya kita masih seringkali kelepasan menggunakan emosi saat menghadapi anak.

Apakah kamu pernah mengucapkan sindiran halus pada anak saat mereka menangis? Biasanya hal itu diucapkan dengan tujuan agar anak merasa malu karena telah menangis.

Tapi tahu nggak sih Moms kalau hal itu justru akan memberikan dampak yang buruk pada anak? Simak informasi berikut ya!

1 dari 4 halaman

ilustrasi anak menangis © Diadona

Dilansir dari postingan di akun Instagram @rabbitholeid, pembuat buku bayi dan anak, ada beberapa orang tua yang menggunakan sindiran halus saat anak mereka menangis. Biasanya kalimatnya berbunyi, " Pinter.. terusin aja nangisnya yang kenceng. Biar semua tetangga denger."

Banyak orang tua yang merasa bahwa cara itu akan membuat anak memahami bahwa apa yang dia lakukan itu perlu dihentikan atau dikurangi. Orang tua menempatkan anak seolah mereka adalah orang dewasa yang sudah paham aturan sosial.

Padahal kenyataannya jelas nggak begitu. Anak tentu masih belum bisa memahami banyak hal di lingkungan mereka.

2 dari 4 halaman

Ilustrasi Anak Menangis © Diadona

Justru anak butuh bimbingan dari kita untuk belajar bagaimana caranya bersikap dengan benar. Mereka butuh arahan tentang apa yang perlu dan nggak perlu untuk dilakukan.

Penting bagi orang tua untuk mengajari anak mengetahui perasaan yang sedang mereka rasakan. Apa hal yang nggak menyenangkan yang dirasakan olehnya saat sedang menangis, hingga apa yang perlu dilakukan saat dia mengalami kejadian yang sama, dan sebagainya.

Sindirian justru nggak efektif untuk mengubah perilaku anak. Jika fondasi dalam diri mereka belum terbentuk dengan kuat, anak justru akan semakin bingung dalam bersikap.

3 dari 4 halaman

ilustrasi anak menangis © Diadona

Anak nggak tahu tindakan apa yang harus dia perlihatkan saat mereka mengalami kejadian yang sama. Sindiran juga nggak akan membuat anak paham apakah menangis merupakan sesuatu yang baik atau buruk, apakah mereka sedang mendapat pujian atau sedang dimarahi.

Saat anak menangis keras, penting bagi kita untuk menyadari bahwa anak sedang merasakan hal yang nggak nyaman dalam diri mereka. Tapi karena anak masih mudah dan baru berada di dunia, mereka belum benar-benar paham dengan rasa nggak nyaman yang ada dalam dirinya.

Apalagi anak juga masih baru belajar berkomunikasi. Di usia yang masih muda, banyak yang kesulitan menyampaikan maksud mereka dengan kata-kata.

4 dari 4 halaman

ilustrasi anak menangis © Diadona

Mereka nggak bisa secara langsung menggambarkan perasaan nggak nyaman itu. Pada akhirnya anak melampiaskannya dengan menangis.

Untuk itu, sebagai orang tua kita harus tahu bahwa peran kita sangat dibutuhkan dalam hal ini. Sebaiknya kita menenangkan anak dan membantu mereka memahami apa yang dirasakan oleh mereka lewat kata-kata.

Nantinya hal ini akan membantu anak secara perlahan-lahan mampu mengubah perilaku negatif saat sedang emosi, seperti menangis atau memukul, menjadi sesuatu yang lebih bisa dipahami oleh orang di sekitarnya. Jadi mulai sekarang berhenti menggunakan sindiran halus pada anak ya, Moms!

Semoga informasi ini bisa membantu!

Beri Komentar