Ayah Nabi Ibrahim Bernama Azar atau Tarakh? Begini Penjelasannya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Kamis, 2 Desember 2021 15:10
Ayah Nabi Ibrahim Bernama Azar atau Tarakh? Begini Penjelasannya
Terdapat perbedaan pendapat pendapat megenai nama ayah nabi Ibrahim sesungguhnya

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ayah Nabi Ibrahim bernama Azar dan merupakan pembuat patung terbaik di masanya. Sama halnya seperti sebagian besar kaum di saat itu, ayah Nabi Ibrahim juga menyembah berhala.

Secara nasab, dikutip dari buku Kisah para Nabi yang ditulis oleh Ibnu Katsir, Nabi Ibrahim a.s bernama Azar. Nama ini diabadikan dalam Al-Quran yang muncul dalam kish dialog dakwah Ibrahim. Melansir jurnal online Sekolah Tinggi Filsafat Islam, sosok ini masih menjadi perdebatan di kalangan sejarahwan maupun musafir.

1 dari 4 halaman

Perbedaan pandangan tersebut berkaitan dengan sumber Taurat yang dijadikan sebagai pembanding untuk menjelaskan sosok Azar yag disebutkan dalam Al-Quran. Lalu, identitas Azar yang disebut sebagai nama ayah Nabi Ibrahim ini masuk dalam ranah teologi karena berkaitan dengan nasab para nabi.

Dalam keterangan di Al-Quran dalam Q.S Al-An'am : 74, Ayah Nabi Ibrahim bernama Azar

Saat Nabi Ibrahim mendapatkan risalah dari Allah, beliau menyampaikan berbagai dakwah tentang kesesatan menyembah berhala yang dilakukan oleh ayah kandung dan kaumnya.

" Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Azar, " Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata,"

2 dari 4 halaman

Ayah Nabi Ibrahim Bernama © Diadona

Sahabuddin menyebutkan bahwa kata Âzar yang terdapat pada Al-Qur’an surat QS. al-An’âm adalah sebutan bagi orang Ibrâhîm. Dialog antara Nabi Ibrahim dan sosok Azar ini juga dibahas dalam beberapa ayat, misalnya QS. at-Taubah [9]: 114, QS. Maryam [19]: 42, dan masih banyak lagi namun tidak disebutkan mengenai namanya. Al-Quran hanya mengisyaratkan dengan kata abîhi (ayahnya).

Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa telah disebutkan dari Mu'tamir ibnu Sulaiman bahwa ia pernah mendengar ayahnya membacakan firman: Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada Azar bapaknya. (Al-An'am: 74). Lalu ia mengatakan bahwa telah sampai kepadanya suatu riwayat yang
mengatakan bahwa Azar artinya bengkok (menyimpang), dan kata-kata ini merupakan kata-kata yang paling keras yang pernah diucapkan oleh Nabi Ibrahim a.s.

3 dari 4 halaman

Mengutip Tafsir Ibnu Kasir oleh Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir Ad-dimasyqi, ayah Nabi Ibrahim bernama Tarikh. Ibunya bernama Syani. Sedangkan istri nabi Ibrahim bernama Sarah, yang merupakan ibu dari Nabi Ishaq a.s. Istri kedua Nabi Ibrahim adalah Hajar dan bersamanya lahirlah nabi Ismail.

Ad-Dahhak juga telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayah nabi Ibrahim bukanlah bernama Azar. Sehubungan dengan makna firman Allah di surat Al-An'am : 74, bahwa Azar adalah si penyembah berhala. Ayah Nabi Ibrahim bernama Tarikh atau Terakh.

4 dari 4 halaman

Ayah Nabi Ibrahim Bernama © Diadona

Ibnu Jarir juga mengatakan pendapatnya mengenai bahwa ayah Nabi Ibrahim bernama Azar. Lalu Ibnu Jarir mengeluarkan pendapat lagi yang justru bertentangan dengan pernyataan sebelumnya bahwa ayah Nabi Ibrahim bernama Tarikh atau Terakh.

Kemungkinan, ayah nabi Ibrahim memiliki dua nama atau mungkin saja salah satunya merupakan nama julukan. Dan demikianlah seperti apa yang sudah dikatakan oleh nggak hanya seorang ulama nasab, bahwa ayah Nabi Ibrahim bernama Tarikh (sedangkan Azar adalah pamannya).

Nabi Ibrhamim merupakan penghulu para nabi karena dari beliaulah lahir keturunan Nabi dan Rasul. Bersama dengan Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Isa serta Nabi Muhammad, beliau adalah salah satu ulul azmi.

Nabi Ibrhamim lahir di masa Raja Namrud yang zalim. Di masa tersebut, semua bayi laki-laki harus dibunuh. Untuk menyelamatkan anaknya, ibunda Nabi Ibrahim memasukkannya ke dalam gua saat dia masih kecil.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dikisahkan dalam Alquran, Surat Al Anbiya ayat 51, bahwa Allah telah menganugerahkan hidayah kebenaran kepada Ibrahim sejak kecil.

Wallahu'alam.

Beri Komentar