Dokter Ini Larang Sekolah Berikan PR pada Anak, Kenapa ya?

Reporter : Audila Rima Ndani
Rabu, 29 Juli 2020 16:37
Dokter Ini Larang Sekolah Berikan PR pada Anak, Kenapa ya?
Dokter ini sampai ngirimin surat ke guru anak-anaknya lho!

Memberikan pendidikan yang terbaik pada anak adalah kewajiban bagi setiap orang tua. Sementara untuk mengimbangi hal itu, anak juga punya tanggung jawab untuk sekolah dan belajar.

Di sekolah, anak akan bertemu dengan guru dan mendapatkan pelajaran. Seringkali mereka juga masih mendapatkan pekerjaan rumah (PR) untuk dikerjakan di rumah.

Kalau sudah ngomongin PR, ternyata ada seorang dokter yang berpendapat bahwa sebenarnya PR nggak perlu diberikan pada anak. Kenapa ya kira-kira?

1 dari 3 halaman

Ilustrasi Anak Belajar Membaca © Diadona

Dilansir dari Practical Parenting, dr. Coulson, salah satu pakar parenting terkemuka di Australia, menentang guru untuk memberikan PR pada anak-anak sekolah dasar. Bahkan Coulson sampai menulis surat pada guru anak-anaknya dan menjelaskan alasannya tentang hal itu.

Coulson menuliskan bahwa dia sangat menghargai kerja keras para guru. Namun, Coulson menemukan beberapa alasan yang membuat tugas dari guru adalah masalah bagi keluarganya.

2 dari 3 halaman

Ilustrasi anak belajar dengan orang tua © Diadona

Alasan pertama Coulson adalah nggak ada penelitian yang mendukung keberadaan PR bagi anak sekolah dasar. Menurutnya keberadaan PR justru menghalangi kehidupan keluarga.

Dalam hal ini, yang Coulson maksud adalah anak jadi nggak punya waktu untuk melakukan kegiatan yang mereka sukai seperti bermain, kelas piano, seni, atau drama setelah sekolah. Selain itu, Coulson juga mengatakan bahwa PR hanya menjadi beban bagi guru.

Sebuah artikel di The Guardian menuliskan Profesor John Hattie, peneliti pendidikan, telah menemukan bahwa PR dari guru sekolah dasar memiliki efek yang bisa diabaikan.

3 dari 3 halaman

Ilustrasi anak belajar © Diadona

Coulson berpendapat jika seorang anak tertarik dengan serangga, maka orang tua bisa meluangkan waktu mencari informasi untuk mengembangkan minat tersebut. Menurut Coulson, ada beberapa anak yang membutuhkan struktur saat pulang.

Mereka nggak punya hal lain untuk dilakukan selain bermain handphone. Jika kita menghadapi kondisi seperti ini, tentu anak perlu diberi pekerjaan seperti PR untuk menjadi produktif.

Baginya, jika anak memang suka mengerjakan PR dan hal itu nggak memengaruhinya secara negatif maka hal itu bisa dilakukan. Meski begitu, perlu diingat bahwa keberadaan PR juga nggak memberikan efek apa-apa pada anak.

Setuju nggak, Moms?

Beri Komentar