Mengenal Helicopter Parenting dan Cara Menghindarinya

Reporter : Riza Umami
Selasa, 7 Desember 2021 06:17
Mengenal Helicopter Parenting dan Cara Menghindarinya
Apa itu helicopter parenting?

Tiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya sehingga tanpa disadari mereka jadi terlalu mengatur anak dan mendikte kehidupannya. Padahal, anaklah yang menjalani kehidupannya tetapi ia tak punya banyak pilihan selain menuruti orang tuanya.

Itulah sedikit gambaran dari helicopter parenting. Tipe parenting yang satu ini merupakan gaya pengasuhan orang tua yang terlalu berlebihan dalam mengatur kehidupan anak dalam berbagai aspek.

1 dari 5 halaman

Dilansir dari laman theasianparent.com, mengapa dinamakan helicopter parenting, hal ini disebabkan karena orang tua bertindak seperti helikopter yang selalu terbang di atas kepala anaknya dan mengawasi segala tindakannya.

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

2 dari 5 halaman

Istilah helicopter parenting ini sendiri mulai digunakan di tahun 2000 tepatnya di Amerika. Dalam helicopter parenting tersebut, orang tua bertindak seperti asisten pribadi anaknya. Mereka menyiapkan seluruh peralatan sekolah, menyiapkan seragam bahkan mengerjakan PR anak agar hasilnya sempurna.

Bila helicopter parenting seperti ini dilanjutkan maka anak tak akan bisa mandiri. Dia bahkan tak bisa memutuskan suatu hal dalam kehidupannya karena semua sudah diputuskan oleh orang tuanya. Sangat mungkin anak jadi tertekan karena harus selalu menuruti kemauan orang tuanya.

3 dari 5 halaman

Lantas apa yang harus dilakukan agar orang tua tidak terjebak dalam gaya pengasuhan helicopter parenting ini? Yang pertama yaitu orang tua harus percaya terhadap kemampuan anak. Orang tua tak perlu terlalu mendikte anak. Biarkan dia melakukan apa saja sesuai kemampuannya agar anak pun lebih percaya diri.

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

4 dari 5 halaman

Yang berikutnya, orang tua pun perlu membiarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Anak tak selalu membutuhkan bantuan orang tuanya untuk menyelesaikan tiap masalahnya. Terkadang, dia hanya ingin didengarkan saja untuk masalah yang sedang dihadapinya. Dia pun harus belajar mandiri.

Kemudian yang selanjutnya, biasakan anak untuk mandiri. Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti membiarkan anak membersihkan kamarnya sendiri, mencuci bajunya sendiri dan lain sebagainya. Selanjutnya, biarkan dia merenovasi kamarnya sendiri sesuai dengan keinginannya, biarkan anak memilih sendiri baju mana yang ingin dia beli dan masih banyak lagi.

5 dari 5 halaman

Ilustrasi Ibu dan Anak © Diadona

Terakhir, jangan memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Biarkanlah dia mengambil keputusannya sendiri selama itu baik dan tidak membahayakannya. Orang tua cukup menghargai keputusan anaknya tersebut dan mendukungnya. Nah, itulah ulasan mengenai helicopter parenting dan bagaimana agar tidak terjebak dalam gaya pengasuhan tersebut.

Beri Komentar