Dijual Murah Meriah di Indonesia, Kunyit Ditukar dengan Emas di Sri Lanka

Reporter : Nasa
Selasa, 24 November 2020 11:14
Dijual Murah Meriah di Indonesia, Kunyit Ditukar dengan Emas di Sri Lanka
Apa penyebabnya?

Kunyit di Indonesia dikenal sebagai salah satu bahan rempah-rempah yang lumrah ditemukan. Harganya pun bisa dibilang sangat terjangkau dan hampir selalu stabil. Meski beberapa waktu lalu harga kunyit sempat naik sedikit akibat ramai diburu semenjak pandemi.

Tapi hal ini nampaknya tak terjadi di Sri Lanka. Belum lama ini sebuah media internasional yang berbasis di China yakni South China Morning Post (SCMP) belum lama ini. Menurut laporan media itu, 100 kg kunyit bisa ditukar dengan 1 kg emas.

1 dari 2 halaman

Ilustrasi Kunyit © Diadona

Hal tersebut kabarnya terjadi di pasar gelap, lantaran tingginya permintaan masyarakat akan kunyit di tengah pandemi. Kunyit dipercaya memiliki kualitas anti oksidan dan anti inflamasi yang bisa membuat tubuh manusia kenal terhadap penyakit.

Akibat dari tingginya permintaan tersebut, akhirnya bermunculan praktik penyelundupan produk penjualan baru yang menguntungkan segelintir pihak. Sebelumnya, harga kunyit di Sri Lanka hanya berkisar Rp 26,8 ribu per kilo.

2 dari 2 halaman

Kunyit Naik 13 Kali Lipat

Ilustrasi Kunyit © Diadona

Namun tiba-tiba jadi naik 13 kali lipat menjadi Rp 381 ribu per kilonya. Kemudian sampai muncul praktik penukaran kunyit dengan emas 1 kg tersebut. Menanggapi hal ini, otoritas setempat sudah mengambil tindakan dengan menyita berton-ton kunyit sitaan.

" Sulit untuk menangkap pelakunya karena kunyit merupakan produk yang umum digunakan dan tidak ada batasan pergerakannya di Tamil Nadu," kata RKV Ravishankar, presiden Asosiasi Pedagang Kunyit India.

" Jadi, para penyelundup dengan mudah memindahkan rempah-rempah dalam jumlah banyak dari daerah penghasil kunyit ke pesisir dengan dalih untuk keperluan rumah tangga," lanjutnya.

Mungkin informasi ini bisa dijadikan peluang juga untuk para petani kunyit di Indonesia. Mengingat permintaan kunyit di Sri Lanka masih terus meroket.

Beri Komentar