Angka Kematian Anak Indonesia Akibat COVID-19 Tertinggi di Asia

Reporter : Audila Rima Ndani
Sabtu, 23 Mei 2020 11:05
Angka Kematian Anak Indonesia Akibat COVID-19 Tertinggi di Asia
Bahkan angka tersebut bisa lebih buruk.

Wabah corona di Indonesia belum juga tuntas hingga saat ini. Masih banyak masyarakat yang 'nakal' dan nggak mematuhi anjuran pemerintah untuk melakukan isolasi diri di rumah. Padahal penting untuk kita sadari bahwa nggak hanya orang dewasa saja yang bisa terjangkit virus corona. Anak-anak juga salah satu golongan yang rentan dengan penyakit COVID-19 yang berbahaya ini.

Pada hari Kamis (21/05/2020) lalu, akun Instagram @ayahbunda_ melakukan obrolan live bersama dengan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan Sp. A (K) sebagai narasumber. Dalam tayangan itu, Dokter Aman mengungkap data anak Indonesia yang terjangkit COVID-19 yang dimiliki oleh IDAI.

1 dari 5 halaman

Dokter Aman © Diadona

Hingga saat ini, data IDAI menunjukkan terdapat 14 anak positif COVID-19 yang telah meninggal. Dokter Aman mengatakan bahwa setiap minggu pihaknya menerima data pasien baru berdasarkan laporan dari dokter yang merawat.

Angka tersebut merupakan jumlah kematian anak dengan COVID-19 yang tertinggi di Asia. Hal itu diketahui dengan jelas oleh Dokter Aman karena selain sebagai Ketua IDAI, beliau juga merupakan Presiden Dokter Anak Asia Pasifik.

2 dari 5 halaman

Dokter Aman mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia masih mengabaikan penularan virus corona pada anak. Dalam hal ini, yang termasuk dalam kategori pasien anak adalah mereka yang berusia 0-18 tahun.

" Seharusnya tugas kita adalah menjaga agar tidak ada anak yang meninggal akibat COVID-19," ungkap Dokter Aman.

Sementara itu, ternyata penanganan anak yang positif COVID-19 dan menjadi PDP lebih sulit dari orang dewasa. Melakukan swab test pada anak balita nggak semudah itu untuk dilakukan. Bahkan anak remaja pun mengalami kendala saat harus dirawat di ruang isolasi.

" Anak usia 17 tahun pun menangis, dan minta ditemani orang tua ketika dirawat," kata Dokter Aman.

3 dari 5 halaman

Dokter Aman © Diadona

Saat ini data menunjukkan bahwa dari bayi, balita, hingga anak remaja berusia 18 tahun pun sudah ada yang tercatat positif COVID-19. Makanya penting bagi masyarakat untuk benar-benar memberikan perhatian lebih pada anak mereka agar nggak tertular virus berbahaya ini.

Dalam kondisi seperti sekarang di mana banyak orang melakukan isolasi diri di rumah, seharusnya kesempatan anak tertular virus corona hanya sebesar 5-10 persen. Tapi peluang orang tua untuk menularkan virus pada anak bisa mencapai 90-95 persen.

4 dari 5 halaman

Saat anak pergi ke tempat ramai, maka kemungkinan anak untuk menularkan dan ditularkan COVID-19 akan semakit tinggi. Dokter Aman mengatakan bahwa anak nggak hanya mudah tertular tapi juga mudah menularkan pada orang lain.

Ternyta media penularan virus corona oleh anak nggak hanya melalui droplets dari saluran pernapasan saja. Feses dari saluran pencernaan diketahui juga bisa menjadi media penularan virut itu.

" Jadi kebayang anak-anak yang belum terampil membersihkan diri ketika buang air kecil atau air besar, yang di TK, daycare, dan sekolah, dampak penularannya seperti apa," ucap Dokter Aman.

5 dari 5 halaman

Sementara data anak terjangkit COVID-19 di Indonesia sebenarnya belum mencerminkan angka yang sebenarnya. Hal ini lantaran proses pendataan yang sulit dan memakan waktu, terutama untuk mendata daerah-daerah pelosok di Indonesia.

Sehingga kita nggak boleh santai dan menganggap enteng data yang saat ini diumumkan. Bisa jadi ada kemungkinan bahwa jumlah pasien lebih dari yang telah dicatat dan diumumkan oleh pemerintah.

Terus waspada ya!

Beri Komentar