Gak Usah Emosi, Ini 4 Tips Mudah Berbicara dengan Lansia yang Kurang Pendengaran

Reporter : Anif Fathul Amin
Minggu, 20 Maret 2022 08:03
Gak Usah Emosi, Ini 4 Tips Mudah Berbicara dengan Lansia yang Kurang Pendengaran
Sebagai yang lebih muda, kita harus lebih pengertian kepada mereka.

Bertambahnya usia sering disertai perubahan dan penurunan fungsi tubuh, salah satunya indera pendengaran. Dalam istilah medis, penurunan pendengaran pada usia lanjut disebut presbikusis. Kondisi ini tidak mengancam nyawa, tapi bisa memengaruhi kualitas hidup pengidapnya.

Presbikusis terjadi secara perlahan seiring pertambahan usia. Ditandai dengan berbagai perubahan pada indera pendengaran, seperti perubahan struktur telinga dalam, perubahan peredaran darah ke telinga, gangguan saraf pada sistem pendengaran, dan kerusakan pada rambut getar di telinga. Setiap gejala dari gangguan pendengaran ini umumnya terjadi di kedua telinga.

1 dari 7 halaman

Ilustrasi Lansia Kurang Pendengaran © Diadona

Presbikusis diawali dengan penurunan kemampuan mendengar suara bernada tinggi. Gejala ini berkembang dan membuat pengidap presbikusis sulit mendengar dalam kebisingan, sulit membedakan suara " s" dan " th" , dan telinga berdenging.

Kamu dicurigai mengalami penurunan pendengaran jika menyetel suara televisi lebih kencang dari biasanya, sulit memahami percakapan di telepon, dan meminta orang lain mengulang perkataannya.

2 dari 7 halaman

Ilustrasi Lansia Kurang Pendengaran © Diadona

Presbikusis akan terus memburuk seiring berjalannya waktu. Itu sebabnya penurunan pendengaran akibat faktor usia tidak bisa disembuhkan. Jika pendengaran hilang, kondisi ini bisa terjadi permanen. Itu sebabnya kamu perlu diskusi pada dokter saat mengalami gejala penurunan pendengaran.

Dokter menyarankan alat bantu dengar atau dalam kasus parah, meminta kamu mempelajari bahasa isyarat dan membaca gerak bibir untuk membantu kelancaran berkomunikasi. Lalu bisakah Presbikusis Dicegah?

3 dari 7 halaman

Ilustrasi Lansia Kurang Pendengaran © Diadona

Sebenarnya tidak bisa, tapi kamu bisa melakukan beberapa hal untuk mencegah keadaan memburuk. Jika kamu didiagnosa mengidap presbikusis, cobalah untuk:

  • Hindari Suara Bising

Batasi paparan suara bising dari sumber manapun, termasuk earphone, speaker, petasan, kendaraan, dan lainnya. Waktu mendengarkan musik pakai earphone yang direkomendasikan tidak lebih dari delapan jam dengan volume suara maksimal 60 persen

  • Gunakan Pelindung

Misalnya pakai sumbat telinga saat berada di lingkungan bising. Situasi ini rentan dialami pekerja pabrik atau industri berat, pekerja transportasi, pekerja konstruksi, penambang, dan pekerja lainnya. Jika tidak memungkinkan, beri jarak atau jauhi sumber suara bising.

 

4 dari 7 halaman

  • Rutin Periksa Telinga

Tujuannya untuk memastikan presbikusis tidak memburuk dan mengecek gangguan pendengaran lain yang mungkin terjadi. Gunakan momen untuk membicarakan keluhan pada telinga dan tanya dokter tentang cara merawat kesehatan telinga yang benar.

  • Atur Pola Makan Sehat

Caranya dengan konsumsi makanan rendah lemak jenuh dan kalori. Bagi pengidap diabetes, disarankan untuk membatasi konsumsi gula dan rutin memantau kadar gula darah. Pasalnya kadar gula darah yang tinggi bisa membuat presbikusis yang diidap memburuk. Sebaiknya tanyakan dokter Halodoc tentang asupan yang baik dikonsumsi saat mengidap presbikusis atau gangguan pendengaran lain.

5 dari 7 halaman

Menurunnya kemampuan mendengar di salah satu sisi atau kedua sisi telinga dengan ambang pendengaran kurang dari 25 desibel (dB) memang kerap dialami para lansia. Hal inilah yang akhirnya membuat mereka cukup sulit diajak berkomunikasi.

Tapi bukan tidak bisa loh, mereka tetap bisa diajak berkomunikasi tetapi sebagai kaum yang lebih muda kita harus mengerti dan mengalah serta memperhatikan beberapa hal, seperti mengutip 'Health First' volume 43 terbitan Rumah Sakit Pondok Indah Group.

6 dari 7 halaman

Ilustrasi Lansia Kurang Pendengaran © Diadona

  • Bertatap muka

Pastikan posisi wajah saat berkomunikasi tidak berjauhan, agar saat pendengaran tidak maksimal, para lansia ini tetap bisa melihat gerakan bahasa bibir lawan bicaranya.

  • Pilih tempat terang

Selain memanfaatkan gerakan bibir, saat di tempat terang para lansia akan mudah membaca ekspresi tubuh si lawan bicaranya, sehingga maksud akan mudah terlihat.

  • Matikan media kebisingan

Seperti televisi, radio, musik atau lokasi yang bising, sehingga suara tidak terdistraksi oleh suara lain, lalu para lansia ini akan mudah fokus.

  • Perhatikan intonasi

Berbicara dengan jelas, lambat, sedikit diperjelas, dan gunakan kalimat pendek. Pertahankan juga volume suara sampai akhir kalimat. Jangan lupa tambahkan jeda antar kalimat. Boleh juga manfaatkan isyarat dan ekspresi non-verbal lainnya.

Beri Komentar