Hidup Tanpa Cemas dengan JOMO, Lawan dari FOMO yang Bikin Lebih Tenang

Reporter : Firstyo M.D.
Rabu, 17 Maret 2021 08:40
Hidup Tanpa Cemas dengan JOMO, Lawan dari FOMO yang Bikin Lebih Tenang
Ketinggalan tren atau isu? Nggak jadi masalah!

Belakangan ini, konsep fear of missing out alias FOMO jadi sangat familiar di kehidupan kita. FOMO yang merupakan wujud ketakutan seseorang untuk ketinggalan sesuatu yang sedang tren semakin merasuk ke kehidupan dengan bantuan media sosial yang selalu menyampaikan kabar secara real time.

Orang yang mengalami FOMO umumnya akan merasakan kecemasan berlebih jika tak mengikuti isu atau tren di waktu yang sama dengan orang kebanyakan. Jika disederhanakan, FOMO bisa digambarkan sebagai "takut ketinggalan zaman".

Hidup di era media sosial yang membawa tren silih berganti, apa yang bisa kita lakukan untuk melawan FOMO? Mudah. Terapkan saja JOMO sebagai antitesisnya.

1 dari 6 halaman

Apa Itu JOMO?

JOMO merupakan singkatan dari joy of missing out. Berkebalikan dengan FOMO, JOMO adalah wujud tindakan untuk tak terlibat dalam berbagai hal yang sedang marak, berkaitan dengan media sosial atau sumber hiburan lain.

JOMO merupakan definisi dari perasaan cukup dan puas seseorang terhadap segala sesuatu yang terjadi di hidupnya. Orang yang sudah bisa menerapkan JOMO dapat dengan mudah menentukan pada hal apa fokus mereka akan tercurah tanpa harus mengurangi kebahagiaan karena melewatkan berbagai kesenangan yang dirasakan orang lain.

Istilah JOMO merupakan kendali atas obsesi untuk selalu menjadi yang paling update akan segala hal. Masalah yang kita rasakan sehari-hari sebagai generasi media sosial.

2 dari 6 halaman

Cara Menerapkan JOMO

Konsep JOMO sangat menekankan pada pengalokasian waktu, tenaga, dan emosi untuk hal-hal yang benar-benar penting. Kita dituntut untuk memilah, mana yang jadi prioritas dan mana yang tidak.

Berikut ini adalah langkah yang bisa kita lakukan untuk bisa mulai mempraktikkan JOMO.

3 dari 6 halaman

Batasi aktivitas media sosial

Ilustrasi aktivitas smartphone © Diadona

Media sosial merupakan sumber dari segala sumber ketakutan untuk jadi ketinggalan zaman. Kita selalu terdorong untuk mengetahui semua hal, bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya tak penting untuk kita ketahui.

Pembatasan media sosial bisa dilakukan dengan mengaktifkan fitur alarm sehingga kita hanya bisa mengakses aplikasi medsos selama beberapa jam saja dalam sehari sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Mematikan notifikasi, kecuali yang berhubungan dengan aktivitas utama seperti pekerjaan, juga bisa menjadi opsi untuk membatasi kegiatan di media sosial.

4 dari 6 halaman

Berani menolak ajakan

Ilustrasi menolak ajakan © Diadona

Melakukan kegiatan sosial dengan berkumpul bersama banyak orang memang diperlukan, tapi hal itu tak selalu harus kita iyakan.

Kamu bisa mulai memilah kegiatan sosialisasi mana saja yang ingin kamu lakukan. Jangan ragu menolak jika ada hal lain yang lebih menjadi prioritasmu.

Selalu sisakan waktu untuk diri sendiri dan lakukan hal yang kita senangi.

5 dari 6 halaman

Buat tujuan utama

Ilustrasi target © Diadona

Sering terdorong untuk scroll timeline medsos di tengah-tengah pekerjaan yang lebih penting? Kondisi itu merupakan situasi FOMO yang menjadi distraksi dalam prosesmu melakukan sesuatu.

Buat tujuan utama sebagai patokan kegiatanmu setiap harinya. Hal ini untuk membuatmu lebih fokus pada hal-hal prioritas dan meninggalkan yang kurang penting pengaruhnya dalam hidup.

Kebahagiaanmu akan tercipta dari tercapai atau tidaknya tujuan, bukan karena sekedar jadi orang yang tak ketinggalan zaman.

6 dari 6 halaman

Beda satu huruf depan saja, tapi JOMO bisa membawa lebih banyak pengaruh positif untuk hidup jika dibandingkan dengan FOMO. Bagaimana hidupmu akan terhindar dari kecemasan yang muncul karena takut ketinggalan isu dan tren terkini.

Gimana, siap hidup lebih damai dengan menjadi ketinggalan zaman ala JOMO?

Beri Komentar