Hindari Penyebaran Virus Corona dengan Etika Batuk dan Bersin yang Benar

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Rabu, 29 Januari 2020 07:35
Hindari Penyebaran Virus Corona dengan Etika Batuk dan Bersin yang Benar
Penyebaran virus biasanya terjadi karena orang-orang batuk dan bersin sembarangan.

Beberapa orang secara tidak sengaja menggunakan tangan saat menutupi bersin atau batuk. Namun, ternyata hal tersebut merupakan satu hal yang salah.

Menutup mulut memang bisa mencegah penyebaran kuman infeksi, namun jika kamu menggunakan tangan untuk menutupnya maka sama saja dengan melakukan transfer kuman ke media lain.

1 dari 3 halaman

Dikutip dari New York Times (27/2), Dr. Vincent Hill, kepala cabang pencegahan penyakit menular dari Centers for Disease Control mengungkapkan, " Jika seseorang bersin ke tangan mereka, itu menciptakan peluang bagi kuman-kuman itu untuk ditularkan kepada orang lain, atau mencemari benda-benda lain yang disentuh orang."

Secara umum, kuman disebarkan oleh tetesan pernapasan yang dipancarkan saat bersin dan batuk. Ketika kuman itu sampai di tangan, maka hal itu biasanya ditransmisikan ke hal-hal umum lainnya seperti kenop pintu, tombol lift, atau permukaan lain yang seringkali disentuh oleh orang-orang lain.

2 dari 3 halaman

Beberapa organisasi kesehatan seperti CDC, American Academy of Pediatrics dan American Public Health Association menggunakan standar yang sama mengenai etika batuk dan bersin. Etika ini telah dipromosikan hampir selama 15 tahun terakhir, mengenai bagaimana etika batuk dan bersin yang benar agar tidak menyebarkan virus.

Sebisa mungkin hindarilah menggunakan tangan untuk menutup mulut saat batuk atau bersin. Cara terbaik yakni dengan batuk atau bersin ke lengan, atau bisa juga dengan menggunakan tisu.

Georges Benjamin, direktur eksekutif American Public Health Association mengungkapkan, mungkin beberapa orang dewasa melewatkan saran ini, namun justru anak-anak yang lebih tahu. Walaupun demikian, tidak ada kata terlambat untuk menyesuaikan diri dengan etika batuk dan bersin yang benar ini.

3 dari 3 halaman

Mary Anne Jackson, seorang profesor pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas Missouri-Kansas City, mengatakan istilah " etiket batuk" pertama kali muncul pada tahun 2000. Hal ini terus dipopulerkan, apalagi di tahun 2003 wabah SARS menyebar luas. Ketika pandemi flu babi H1N1 melanda Amerika Serikat di tahun 2009, etika ini kembali digaungkan ke publik.

Sekarang, saat virus corona mulai menyebar, tak ada salahnya kamu kembali diingatkan mengenai etika batuk dan bersin yang benar. Selain menjaga kesehatan diri sendiri, kamu juga tidak berpotensi menyebarkan virus pada orang lain.

Nah, kira-kira apa selama ini kamu sudah melakukan etika batuk dan bersin yang benar? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar ya!

 

Beri Komentar