Jadi Pemicu Keresahan, Kenapa Sih Banyak Orang Mudah Percaya Berita Hoax?

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Senin, 24 Agustus 2020 08:25
Jadi Pemicu Keresahan, Kenapa Sih Banyak Orang Mudah Percaya Berita Hoax?
Pasti kamu juga pernah tertipu dengan berita hoax kan? Ternyata begini lho penjelasannya secara psikologis.

Berita bohong atau kini disebut dengan hoax memang mudah sekali kita temui. Salah satu contohnya adalah mengenai adanya virus corona Covid-19.

Melalui berbagai media sosial ataupun Whatsapp kita akan menemui berita-berita ini. Salah satunya adalah kabar mengenai virus corona yang dapat menyebar secara airbond.

Bagi masyarakat luas, hal ini tentu dapat dengan mudah dipercaya. Sebagian orang mencari lagi kebenaran suatu berita, namun sebagian lagi? Justru mempercayainya dengan begitu saja.

Padahal di era serba digital kini, mem-filter segala informasi itu penting banget lho.

 

1 dari 4 halaman

Meski begitu, nyatanya berita hoax memang dapat menjebak siapa saja, tak terkecuali bagi kalangan yang terdidik.

Dilansir dari TheGuardian.com, menurut penelitian psikologis informasi-informasi mengenai berita bohong memang telah dirancang secara cerdik untuk dapat melewati penalaran analitis yang cermat sehingga dapat membuat siapapun tergelincir untuk memercayainya.

Nah penyebaran hoax dapat kita percaya karena umumnya dilakukan dengan merasuki psikologis.

2 dari 4 halaman

Pengulangan Informasi Secara Masif

Ilustrasi Wanita dengan HP © Diadona


Tak dibuat begitu saja, berita hoax memang sengaja dibuat untuk dapat mengecoh orang. Salah satu cara utamanya adalah dengan menyebarkan informasi secara masif atau pengulangan.

Menurut para ahli, secara psikologis manusia, semakin banyak seseorang mendengarkan suatu ide, maka akan semakin besar ula kemungkinannya akan memercayai hal tersebut.

Adanya terpaan informasi terus menerus ini lah yang dapat membuat pikiran seakan direkayasa sehingga melewati pemikiranlogis dan pertanyaan kritis.

3 dari 4 halaman

Efek Barnum


Dalam psikologi, efek Barnum merupakan fenomena yang terjadi ketika seseorang mempercayai jika deskripsi kepribadian berlaku khusus untuk orang (lebih daripada orang lain), meskipun fakta bahwa deskripsi sebenarnya diisi dengan informasi yang berlaku untuk semua orang.

Efek barnum ini umumnya bekerja paling baik dalam sebuah pernyataan dengan konotasi positif. Hal ini lah yang menyebabkan pesan hoaks sering kali mengandung kalimat-kalimat positif untuk pembacanya.

4 dari 4 halaman

Ilustrasi perempuan memegang hp © Diadona

Nah jadi dalam era ini, mencari kebenaran atas suatu informasi itu amat diperlukan. Dilansir dari Jurnal Current Directions in Popular Science,  “ Cari sumber terpercaya yang mendukung apa yang mereka katakan dengan data, kutipan, dan bukti lainnya. Dengan kemudahan di Internet, tidak ada alasan untuk tidak melakukannya.”. ucapnya.

Jadi jangan malas untuk mencari informasi ya. Berita hoax akan selalu ada disekitar kita, namun ini pilihanmu untuk mencari tau kebenarannya atau hanya menyerap informasi yang disajikan.

Beri Komentar