Jarang Terjadi, Ternyata Ada Orang yang Lahir Tanpa Ekspresi!

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Jumat, 24 Juli 2020 17:27
Jarang Terjadi, Ternyata Ada Orang yang Lahir Tanpa Ekspresi!
Ada sebutannya ternyata.

Ketika terlahir, biasanya bayi akan menangis, atau bahkan tertawa. Bahkan ada yang terlihat seperti kesal. Tapi, ada orang-orang di dunia ini yang lahir tanpa bisa berekpresi sama sekali. Kenapa ya?

1 dari 4 halaman

Moebius Syndrome

Kondisi ini ternyata disebut dengan Moebius Syndrome. Melansir dari Genetics Home Reference, sindrom ini merupakan kondisi neurologis yang langka terjadi, mempengaruhi otot-otot yang mengontrol ekpresi wajah dan gerakan mata, dan diketahui sejak seseorang lahir.

2 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Moebius Syndrome

Orang-orang dengan moebius syndrom akan sulit sekali mengekspresikan wajah. Nggak bisa senyum, mengerutkan dahi, bahkan mengangkat alis. Hal ini dikarenakan kelumpuan otot-otot pada wajah. Akibat lainnya adalah jadi masalah dengan makan.

Umumnya, orang dengan moebius syndrom mempunya dagu dan mulut kecil, serta lidah pendek yang bentuknya tidak biasa. Kemungkinan juga atap mulut punya lubang yang tidak biasa, tinggi dan melengkung. Karena hal ini, masalah berbicara pun bisa terjadi. Kelainan gigi (hilang / tidak rata) pun juga umum.

3 dari 4 halaman

Penyebab

Penyebab Moebius Syndrome sebenanarnya masih belum diketahui. Meski demikian, kemungkinan besar karena faktor lingkungan dan genetik. Kelainan ini diduga punya hubungan herat dengan perubahan di daerah tertentu seperti kromosom 3, 10, atau 13.

Bisa juga ketika ibu hamil, ia menggunakan obat-obatan tertentu dan disalah gunakan, sehingga menjadi risiko Moebius Syndrome.

Moebius Syndrome terjadi pada saraf ke VII dan ke Vi. Saraf tersebut muncul dari para batang otak di bagian belakang otak, yang mengendalikan gerakan mata dan ekspresi wajah. Tak hanya ekspresi, itu juga bisa berpengaruh buruk untuk berbicara, mengunyahm bahkan menelan.

Tapi dugaan besarnya, Moebius Syndrome terjadi karena perubahan aliran darah ke batang otak selama tahap awal perkembangan embrionik. Namun, masih belum juga kenapa bisa mengganggu perkembangan sarah kranial VI dan VII.

Beri Komentar