© Shutterstock.com/g/chayapat+karnnet
Kebanyakan dari kita, mungkin sudah terbiasa dengan ngiler saat tidur. Meski ada juga yang menganggapnya sebagai hal menjijikan, banyak juga yang merasa ngiler adalah angin lalu yang nggak penting-penting amat.
Padahal, penyebab tidur ngiler, berpotensi datang dari penyakit, yang "menggerogoti" tubuh. Jika dibiarkan begitu saja, penyakit tersebut bisa saja semakin parah, dan mengancam kesehatan.
Nah, nggak pengen kan kejadian ini menimpa kamu? Yuk, simak informasinya berikut ini.
Kondisi sering ngiler saat tidur itu lantas ditanggapi oleh dr. Andreas Prasadja dalam sebuah wawancara di akun Instagram @diadona.id. Menurutnya, kelelahan bukanlah penyebab kamu sering ngiler saat tidur.
© Diadona
“ Hal itu cuma mitos, tidak ada kaitannya antara kelelahan dengan keluarnya saliva (liur) dari mulut,” jelasnya.
Kalau sudah begitu, faktor apa yang sebenarnya membuat kamu jadi sering ngiler saat tidur? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu diketahui dulu bahwa kebiasaan ngiler dapat dikatakan normal jika tidak didasari suatu penyakit. Namun di sisi lain sering ngiler dikatakan tidak normal apabila dipicu penyakit tertentu.
Sebab, adanya saliva dalam rongga mulut bertujuan untuk melubrikasi mulut, sehingga area tersebut dapat terhindar dari kondisi kering, sariawan, dan kondisi lain yang tidak diinginkan.
© Diadona
Pada orang yang sehat –tidak memiliki penyakit seperti stroke – mereka dapat mengontrol salivanya dengan baik. Sehingga, dalam kondisi bangun atau tersadar, tentu saliva tidak akan keluar dari mulut karena mereka dapat menahan dan menelannya dengan baik. Namun, beda kondisinya saat orang yang sehat itu sedang tertidur pulas.
“ Sebenarnya, posisi tidur juga memengaruhi terjadinya ngiler. Biasanya, orang yang sering ngiler itu posisi tidurnya miring. Selain itu, ketika kamu tidur, otot-otot di wajah dan rongga mulut menjadi jauh lebih rileks ketimbang saat kamu tersadar. Semakin rileks, maka kontrol otot pun akan semakin rendah. Alhasil, mulut menjadi terbuka dan saliva pun mengalir keluar,” jelasnya.
Jika bicara soal frekuensinya, coba deh kamu perhatikan lagi. Apakah benar kondisi ngiler terjadi tiap kali kamu tertidur? Atau jangan-jangan, hanya sesekali saja?
Jika sebenarnya “ sering” yang kamu maksudkan baru akhir-akhir ini saja alias tidak sesering itu, bisa dipastikan bahwa itu adalah kondisi yang normal. Di fase tertentu, kebiasaan ngiler akan hilang dengan sendirinya.
© Diadona
Banyaknya produksi saliva bisa juga dipengaruhi oleh beberapa kondisi medis, antara lain alergi, infeksi sinus, infeksi amandel, dan efek samping pengonsumsian obat-obatan tertentu.
Jadi, perhatikan apakah kondisi sering ngiler kamu disertai dengan beberapa gejala lain? Jika iya, maka ngiler yang kamu alami bukanlah kondisi wajar dan akar permasalahannya mesti segera diatasi.
Contohnya pada pengidap stroke yang memiliki kelemahan di beberapa bagian tubuh, misalnya saja lidah. Alhasil, oleh karena lidah tidak berfungsi dengan baik, hal itu akhirnya memicu gangguan reflek menelan.
“ Orang yang mengalami gangguan reflek menelan, biasanya juga sering ngiler karena tak mampu menahan laju saliva yang keluar,” dr. Andreas menambahkan.
© Diadona
Sebenarnya, bukan cuma kelebihan saliva yang menjadi pertkamu dari suatu penyakit. Baik kelebihan maupun kekurangan air liur, keduanya sama-sama menyebabkan kondisi kurang nyaman.
Kelebihan air liur membuat kamu jadi sering ngiler. Sedangkan kalau kekurangan air liur, mulut juga rentan infeksi. Jadi, yang paling baik adalah produksi air liur yang sewajarnya.
© Diadona
Cara mencegah ngiler tentu saja tergantung dari penyebabnya. Jika tidak ada kondisi penyakit yang mendasari, maka ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, antara lain:
Sementara itu, bila sering ngiler dipicu kondisi medis tertentu, maka tak ada cara lagi selain mengatasi penyakit tersebut. Apabila penyakit, misalnya alergi, sudah dapat tertangani dengan baik, otomatis produksi air liur akan kembali normal.
Sering ngiler saat tidur memang kondisi yang cukup mengganggu. Pasalnya, selain membuat bantal basah, hal itu juga bisa membuat kamu malu ketika sedang menginap bersama teman-teman. Beberapa orang mengakalinya dengan tidur memakai masker. Tapi ingat, itu hanya menutupi dan bukan benar-benar mengatasi. Saat kondisi tersebut sudah berada di level yang tidak terkendali, segera periksakan diri ke dokter untuk dicari penyebabnya.
10 Foto Tiffany Jolie yang Ramai Disebut Anya Taylor-Joy Versi Indonesia
10 Foto Lawas Putri Anne, Dari Dulu Cantiknya Natural Banget!
7 Rekomendasi Face Wash Pria untuk Kulit Berminyak agar Tampil Cerah dan Bebas Kilau
10 Inspirasi Model Baju Lebaran untuk Tampil Tomboy, Stylish, dan Kece
10 Potret Amanda Manopo Pamer Rambut Panjang Baru, Pesonanya bak Barbie Hidup!