Sama-sama Buat Tertekan, Bedakan Stres Kerja Biasa dengan Burnout Syndrome

Reporter : Hevy Zil Umami
Jumat, 18 Desember 2020 06:45
Sama-sama Buat Tertekan, Bedakan Stres Kerja Biasa dengan Burnout Syndrome
Apakah kamu merasa tertekan belakangan ini di tempat kerja?

Penyebabnya bisa bermacam-macam, dari pekerjaan yang menumpuk hingga hubungan yang buruk dengan klien. Meski begitu, ada perbedaan antara stres kerja biasa dan burnout sindrom. Apakah ya itu?

Stres merupakan kondisi yang sangat umum di masyarakat, khususnya kelas pekerja. Tekanan yang datang dari pekerjaan ini sebenarnya baik untuk kamu karena dapat membuat kamu tetap waspada dan merasa hidup.

1 dari 4 halaman

Pengaruh Hormon

Ilustrasi Burnout Syndrome © Diadona

Pada saat stres, hormon kortisol meningkat. Kondisi ini ternyata membuat kamu mencari jalan keluar dari masalah tersebut.

Namun jika keadaan ini terjadi dalam waktu yang lama tentu akan menimbulkan depresi yang berdampak negatif bagi kesehatan kamu.

Pekerja yang sering mengalami stres akibat pekerjaan bisa memicu sindrom kelelahan. Burnout syndrome adalah suatu kondisi ketika seseorang merasakan stres yang parah saat bekerja.

2 dari 4 halaman

Lelah Fisik dan Emosional

Ilustrasi Burnout Syndrome © Diadona

Sindrom ini terlihat ketika kamu mulai merasa sangat lelah secara fisik dan emosional. Akibatnya, kamu tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan benar.

Tak jarang, sindrom kelelahan juga bisa memengaruhi kinerja dalam jangka waktu yang lama.

Di sinilah mulai terlihat apa perbedaan antara burnout syndrome dan stres biasa. Jika stres kerja biasa umum terjadi dalam suatu pekerjaan dan berlangsung dalam waktu singkat, tidak dengan burnout syndrome.

Burnout syndrome terjadi karena stres berkepanjangan yang dapat menurunkan performa kerja kamu.

3 dari 4 halaman

Burnout syndrome sering muncul pada pekerja kantoran

Ilustrasi Burnout Syndrome © Diadona

Menurut sebuah studi tahun 2012 terhadap pekerja kantoran dan pekerja pabrik, terdapat perbandingan stres kerja antara kedua kelompok tersebut.

Pekerja kantoran tampaknya lebih sering mengalami stres karena sering mendapatkan ketidakpuasan dan tekanan dari atasannya.

Selain itu, dibandingkan pekerja pabrik, pekerjaan pekerja kantoran lebih monoton dan membosankan sehingga seringkali kurang semangat.

4 dari 4 halaman

Konsultasikan dengan Ahli

Ilustrasi Burnout Syndrome © Diadona

Di sisi lain, pekerja pabrik memiliki deskripsi pekerjaan yang jarang berarti mereka harus tetap tinggal.

Selain itu, pekerja pabrik cenderung tidak terikat oleh peraturan perusahaan dibandingkan pekerja kantoran. Oleh karena itu, mereka jarang mengalami tekanan mental, tetapi mereka sering mengalami kelelahan fisik.

Perbedaan mendasar antara burnout syndrome dan stres biasanya terlihat pada gejala dan sudah berapa lama kamu mengalaminya.

Jika kamu mengalami stres berkepanjangan akibat pekerjaan dan tidak dapat menemukan jalan keluar, berkonsultasi dengan ahlinya mungkin merupakan langkah terbaik.

Beri Komentar