Ternyata Musik dan Tarian Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Parkinson

Reporter : Mila
Selasa, 27 Juli 2021 18:57
Ternyata Musik dan Tarian Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Parkinson
Kuncinya adalah tetap bergerak dan selalu happy.

Mungkin sebagian dari kalian sudah tidak asing dengan penyakit Parkinson. Menurut National Institute of Health (NIH), penyakit Parkinson menyerang otak dan gejala-gejala awalnya meliputi tremor, tubuh kaku, kesulitan berjalan, serta gangguan keseimbangan dan koordinasi pada tahap awal. Saat gejala memburuk, pasien mungkin juga mengalami masalah berbicara, memori, dan kelelahan.

Biasanya Parkinson menyerang kelompok usia 60 tahun. Meski begitu, gejalanya muncul bahkan sebelum usia 50 tahun. Tapi jangan khawatir, karena hal simpel seperti musik dan tarian atau dansa bisa menghambat perkembangan penyakit Parkinson.

1 dari 4 halaman

Penelitian Terkait

Melansir Medical News Today, ada beberapa penelitian sebelumnya yang menyarankan aktivitas menari pada pasien Parkinson:

  • Pada 2011, penelitian gabungan antara Jerman dan Swiss yang dimuat dalam jurnal Frontiers menyarankan tarian dansauntuk meningkatkan gerakan pada pasien Parkinson.
  • Pada 2013, sebuah penelitian gabungan antara Italia, Irlandia, dan Australia, " A comparison of Irish set dancing and exercises for people with Parkinson’s disease" , mengatakan bahwa tarian meningkatkan keseimbangan tubuh pada pasien Parkinson.
  • Pada 2016, sebuah studi di Kanada yang dimuat dalam jurnal Advances in Integrative Medicine menemukan bahwa tarian bisa meningkatkan kecepatan berjalan pasien Parkinson.

2 dari 4 halaman

Hubungan antara Penyakit Parkinson dengan Musik dan Tarian

Pada akhir Mei 2021, para peneliti dari York University, Kanada, kembali melaksanakan penelitian bertajuk " Parkinson’s Disease Motor Symptom Progression Slowed with Multisensory Dance Learning over 3-Years" . Penelitian ini mengutip penelitian sebelumnya bahwa kegiatan tari mengaktifkan area otak.

“ Yang kami ketahui adalah tarian mengaktifkan area otak. Bagi mereka yang menderita penyakit Parkinson, meskipun ringan, gangguan motorik dapat memengaruhi fungsi tubuh mereka sehari-hari dan bagaimana perasaan mereka tentang diri mereka sendiri,” jelas Dr. Joseph DeSouza, penulis makalah tersebut.

Selain itu, dr. DeSouza menambahkan bahwa pasien Parkinson umumnya mengalami masalah psikologis. Hal ini dikarenakan gejala motorik Parkinson semakin parah, sehingga mereka memutuskan untuk mengisolasi diri hingga menjadi depresi. Oleh karena itu, musik dan tarian bisa membantu para pasien.

3 dari 4 halaman

Para peneliti juga ikut memantau latihan tari yang mencakup gerakan aerobik dan anaerobik dari berbagai gaya tarian. Perlu diketahui, latihan aerobik berfokus pada gerakan yang meningkatkan detak jantung, sementara latihan anaerobik adalah gerakan yang memicu ledakan energi yang cepat dan intens dalam waktu singkat.

4 dari 4 halaman

Meningkatkan kondisi Pasien Parkinson secara Signifikan

Dari hasil penelitian itu, para pasien Parkinson yang ikut kelas dansa mingguan mengalami peningkatan signifikan dalam berbicara, berkurangnya tremor, keseimbangan tubuh lebih terkontrol, dan kaku tubuh berkurang.

Namun, dikarenakan penelitian mengenai jenis latihan dan peningkatan gejala Parkinson masih terbatas, para pasien diimbau untuk mencari tahu program latihan apa yang paling nyaman untuk mereka.

Semoga informasi tadi bisa bermanfaat ya!

Beri Komentar