Ternyata Susah Makan Sayur Bisa Jadi Karena Faktor Genetik

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Senin, 6 Januari 2020 11:53
Ternyata Susah Makan Sayur Bisa Jadi Karena Faktor Genetik
Hasil penelitian dibawah ini menunjukkan jika susah makan sayur dapat disebabkan karena faktor gen. Simak yuk!

Para peneliti di Universitas Kentucky meyakini bahwa gen tertentu membuat senyawa yang ada dalam sayuran terasa pahit bagi sebagian orang, sehingga mereka menghindari sayuran bergizi yang sehat bagi jantung seperti brokoli, kubis, dan sayuran lainnya. Hal ini didasarkan pada beberapa penelitiam sebelumnya yang dilakukan pada mahasiswa perguruan tinggi, dan ditemukan bahwa faktor gen berkaitan dengan jenis sayuran yang mereka makan.Meskipun begitu hal ini belum dibuktikan kebenarannya,

Dilansir dari healthline(11/11) Manusia dilahirkan dengan dua gen perasa yang disebut TAS2R38. Mereka yang mewarisi dua varian gen yang disebut AVI tidak peka terhadap kepahitan bahan kimia. Tetapi mereka yang mewarisi satu salinan AVI dan satu salinan PAV sangat sensitif dan menemukan makanan dengan bahan dasar sayuran sangat lah pahit.

Untuk studi ini, para peneliti menyelidiki kemungkinan bahwa hubungan ini ada pada orang dengan dua atau lebih faktor risiko penyakit Kardiovaskular. Selama periode 3 tahun, mereka melakukan analisis data sekunder menggunakan sampel dari penelitian sebelumnya yang menyelidiki interaksi gen pada orang yang berisiko penyakit kardiovaskular. Mereka menganalisis kuesioner dari 175 orang.

Usia rata-rata responden ini adalah 52 tahun. Lebih dari 70 persen di antaranya adalah perempuan. Mereka menemukan bahwa orang dengan bentuk gen PAV lebih dari 2 1/2 kali lebih mungkin mengkonsumsi sayur dengan lebih sedikit dibanding yang tidak.

Meskipun begitu jangan terpaku pada keinginan atau rasa suka saja. Tonia Reinhard, seorang dosen senior di Wayne State University, mengatakan memang menarik diketahui bahwa para peneliti University of Kentucky mengidentifikasi jika genetik ternyata berhubungan dengan rasa yang dapat mempengaruhi pilihan makanan seseorang dan berpotensi mempengaruhi pengembangan penyakit kronis tertentu. Namun kamu juga perlu memahami betapa banyaknya vitamin dan hal bergizi lainnya yang dapat kamu temukan dalam sayuran.

Sehingga jika memang rasa tidak suka pada sayuran memang disebabkan karena faktor gen, kamu tetap membutuhkan dan harus mempertimbangkan nutrisi yang ada didalammnya. Selain itu, jika saat ini kamu tidak menyukai sayur, tidak menutup kemungkinan kamu akan menyukainya suatu saat. Karena selera tiap orang dapat berubah seiring dengan bertambahnya umur dan berjalannya waktu.

Beri Komentar