© Coroflot.com
Desain retro adalah konsep gaya yang memberikan kesan klasik untuk sebuah hunian seolah kembali ke tahun 1960-an. Saat Moms ingin memilh gaya desain retro pada ruangan, maka harus mengetahui dulu seluk beluk dan konsep desain ini.
Secara umum gaya desain klasik terbagi menjadi dua, yaitu vintage dan retro. Gaya vintage mengadopsi gaya desain tahun 1920 hingga1960. Sementara, gaya retro mengadopsi gaya menata ruang tahun 1960-an.
Nah, perbedaan yang sangat kontras dari keduanya terletak pada furnitur dan warna dinding ruangan yang digunakan. Jika Moms tertarik untuk mengaplikasikan konsep gaya desain retro, maka harus mengetahui beberapa cirinya sebagai berikut.
© Diadona
Ciri paling mencolok saat mengaplikasikan desain gaya retro adalah penggunaan warna yang mencolok pada setiap furnitur. Warna yang paling populer digunakan adalah hijau alpukat, biru telur puyuh, kuning, cokelat, oranye, dan merah. Nah, warna cerah pada furnitur tersebut tentu bisa Moms kombinasikan dengan warna putih pada dinding.
© Diadona
Penggunaan pencahayaan ruang yang unik juga jadi ciri pada desain bergaya retro. Cahaya berwarna biru telur puyuh atau hijau alpukat dapat menambah kesan retro.
Moms bisa menggunakan lampu lava berwarna warni yang diletakkan di meja tamu atau dekat televisi. Moms juga bisa menggunakan lampu berbentuk kotak atau lampu berumbai.
© Diadona
Rumah tahun 1960-an memang banyak memajang pop art artis yang populer pada masanya. Moms juga bisa loh menerapkan pop art tersebut di ruang tamu atau kamar.
Beberapa pop art yang banyak digunakan untuk menambah kesan retro, di antaranya lukisan Marlyn Monroe, The Beatles, dan mobil zaman dahulu. Tentu mengombinasikannya dengan sejumlah pajangan berwarna cerah juga sangat pas.
© Diadona
Desain retro juga memiliki ciri khas pada desain lantai dan dinding. Lantai atau wallpaper bergaya retro biasanya memiliki pola geometris kotak-kotak, segitiga, atau lingkaran.
Pola repetitif ini dapat menutupi seluruh area lantai atau dinding. Selain geometris, pola dot atau berupa titik-titik juga menjadi salah satu pola populer di tahun 1960-an.
© Diadona
Banyak ruangan bergaya retro menggunakan material sintetis pada lantai. Lantai biasanya dilapisi dengan material plastik, karet, vinil, fiber, dan besi. Tentu saja, lantai bematerial sintetis ini cocok dikombinasikan dengan furnitur dari kayu.
© Diadona
Ruangan dengan gaya retro umumnya memiliki ciri ruang yang terbuka. Beberapa manfaat ruangan biasanya disatukan tanpa sekat pembatas.
Untuk memisahkan ruangan tersebut, Moms bisa menggunakan dua lampu berwarna beda di masing-masing ruangan untuk bisa menegaskan pemisahan ruangan. Tak hanay itu saja, Moms juga bisa meletakkan sekat yang bisa dibongkar pasang.
© Diadona
Pada tahun 1960-an, sedang nge-trend banyak orang berinovasi membuat furnitur dari bahan yang tidak biasa. Furnitur yang tak biasa ini bisa dikombinasikan dalam satu ruangan untuk memberi kesan retro. Contoh furnitur unik yang bisa Moms pilih di antaranya adalah kursi dari plastik, dan lampu berumbai.
© Diadona
Gaya interior retro juga memiliki ciri kaya akan tekstur. Moms bisa menerapkannya dengan menggunakan karpet atau wallpaper bertekstur. Tekstur yang bisa Moms pilih bisa bentuk gambar bunga, batik, atau tekstur garis.
Nah, itulah beberapa ciri desain gaya retro yang sangat hits di tahun 1960-an yang bisa diadopsi untuk ruangan yang lebih atraktif dan penuh warna. Semoga menginspirasi!
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Potretnya saat Pakai Hijab Bikin Makin Adem, Ini Deretan Foto Rebecca Klopper Berangkat Umrah
Foto Lebaran Ayu Ting Ting yang Kembaran Baju dengan Tunangannya, Fans Dibuat Ikut Senang
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan
Tak Dimaafkan Nikita Mirzani, Lolly Diduga Kehabisan Uang sampai Jual Baju Bekas
Tak Hanya Instagram, Kini Semua Konten di Channel YouTube Sandra Dewi Juga Menghilang