Beda Kebutuhannya, Ternyata Uang Nafkah Perlu Dibedakan dari Uang Belanja lho

Reporter : Firstyo M.D.
Senin, 7 September 2020 09:40
Beda Kebutuhannya, Ternyata Uang Nafkah Perlu Dibedakan dari Uang Belanja lho
Memang ada bedanya ya?

Baru-baru ini muncul kisah curhatan unik dari seorang ibu rumah tangga. Lewat akun Tiktok, @yuniyantisuherman menceritakan bagaimana ia dihadapkan dengan kondisi uang belanja yang terbatas, yakni hanya Rp 20 ribu saja per minggunya.

Putar-putar otak, @yuniyantisuherman pun mengakali keterbatasan uang belanja tersebut dengan mengalokasikannya untuk membeli tempe. Tempe tersebut kemudian dimasak dengan berbagai variasi cara olahan mulai digoreng biasa, digoreng tepung, dijadikan keripik, sampai jadi orek tempe.

Terlepas dari kebenaran kisahnya, sebagian besar dari kita mungkin akan heran, gimana bisa satu keluarga hidup dalam seminggu hanya dengan uang Rp 20 ribu saja? Terus kebutuhan lain-lainnya gimana dong?

1 dari 3 halaman

Beda uang nafkah dengan uang belanja

Tentu saja idealnya kebutuhan lain-lain ada di dalam alokasi tersendiri di luar uang Rp 20 ribu tersebut, karena sebenarnya, uang nafkah dan uang belanja itu perlu dibedakan lho.

Kerap disamakan, uang nafkah dan uang belanja sebenarnya memiliki peruntukan yang sangat berbeda. Definisi uang belanja adalah uang yang akan dialokasikan untuk kebutuhan harian yang bisa dihitung secara mingguan atau bulanan.

Uang belanja digunakan untuk menutupi pengeluaran tetap seperti biaya makan, membayar tagihan listrik dan air, serta kebutuhan hidup lainnya.

2 dari 3 halaman

Uang nafkah bagian dari kewajiban

Sementara itu, uang nafkah secara sederhana adalah uang jajan yang diberikan khusus oleh suami kepada istrinya. Jadi, uang nafkah adalah bagian dari kewajiban laki-laki sebagai suami.

Lalu bagaimana dengan pasangan modern yang penghasilannya datang dari dua sisi, baik dari suami maupun istri? Apakah uang nafkah tetap perlu diberikan?

Jawabannya adalah iya, sebab kembali lagi pada posisi uang nafkah yang menjadi kewajiban suami. Meskipun istri telah memiliki penghasilan sendiri, namun itu tak serta merta menggugurkan kewajiban suami.

Masalah jumlah tentu bisa disesuaikan lewat rundingan dengan istri. Toh sebagai suami istri kalian pasti tak ingin saling memberatkan satu sama lain, iya kan?

3 dari 3 halaman

Kembali ke curhatan @yuniantisuherman yang diberi jatah uang belanja Rp 20 ribu untuk seminggu oleh suaminya, kira-kira hal tersebut masuk akal nggak sih untuk bertahan hidup?

Yah, mungkin masuk akal, asal di luar uang belanja ada uang nafkah yang lebih besar. Hehe.

Beri Komentar