Mitos Keuangan Lawas yang Harus Dihindari Anak Muda, Jangan Mau Kejebak!

Reporter : Firstyo M.D.
Selasa, 26 Mei 2020 15:40
Mitos Keuangan Lawas yang Harus Dihindari Anak Muda, Jangan Mau Kejebak!
Mitos-mitos yang kita percaya dan lakukan sekarang terkait keuangan. Apa aja sih?

Perencanaan keuangan adalah hal yang harus kita pelajari sejak masih muda. Kondisi terkini dan tantangan kehidupan ke depan yang terlihat makin berat adalah dua di antara sekian banyak alasan.

Meski begitu, agaknya kita masih kabur dalam hal keuangan. Buktinya adalah masih ada beberapa mitos lama yang kita percayai, yang kadang justru menyulitkan untuk berkembang dalam hal merencakan keuangan.

Apa aja sih mitos keuangan yang harus mulai kita tinggalkan?

1 dari 6 halaman

Punya utang itu nggak baik

Memang hidup seseorang akan jauh lebih tenang kalau terbebas dari kewajiban melunasi utang.

Namun, sebenarnya utang nggak selalu berkonotasi negatif. Utang juga bisa membawa manfaat selama dilakukan untuk kepentingan yang produktif. Misalnya saat mengajukan kredit tanpa agunan atau kredit multiguna untuk merintis usaha atau biaya pendidikan anak, serta mengajukan kredit pemilikan rumah untuk membeli hunian.

Hanya saja, memang perlu dilakukan adanya penyesuaian besar utang dengan besar pendapatan. Utang yang dilakukan tanpa perhitungan lah yang menyebabkan mitos " utang = nggak baik" muncul.

2 dari 6 halaman

Mending nabung daripada investasi

Menabung dan investasi sebenarnya adalah dua hal baik yang bisa dilakukan bersamaan. Kita nggak perlu mengorbankan salah satu untuk mengerjakan satu lainnya.

Menabung memang terlihat lebih minim risiko kalau dibandingkan dengan investasi. Dalam investasi kita ada ancaman merugi yang membayangi. Namun dengan bekal ilmu dan perhitungan yang matang, investasi juga bisa mendatangkan keuntungan yang besar.

Kombinasi hasil investasi dan menabung justru jadi hal yang bakal bagus untuk diterapkan dalam perencanaan finansialmu.

3 dari 6 halaman

Naik kendaraan pribadi lebih hemat

Kita selalu merasa bahwa naik kendaraan pribadi akan lebih menghemat biaya dibandingkan harus selalu naik kendaraan umum. Apalagi bayangan akan lamanya waktu menunggu atau berdesak-desakannya situasi di dalam kendaraan.

Faktanya, untuk perjalanan jarak jauh menaiki kendaraan pribadi justru merugikan. Terlebih kalau menempuh jalur darat di tengah situasi macet. Bayangkan berapa biaya untuk bahan bakar yang harus dikeluarkan. Belum lagi tenaga yang terbuang.

Bandingkan dengan naik kendaraan umum yang cukup bayar sekali di depan untuk tiket, lalu tinggal duduk saja sampai tujuan.

4 dari 6 halaman

Siapin dana pensiun nanti-nanti aja

Faktanya, menyiapkan dana pensiun justru sebaiknya dilakukan sejak masih muda. Secara logika, saat masih muda kemungkinan untuk berpenghasilan tinggi lebih besar karena tenaga yang masih bugar.

Selain itu, ada alasan inflasi yang juga harus diperhitungkan sehingga semakin lama rencana menabung dana pensiun dieksekus akan semakin kecil kemungkinan jumlah uang terkumpul sesuai harapan.

Pisahan sejak dini penghasilanmu untuk dana pensiun di masa mendatang.

5 dari 6 halaman

Uang cash is the best

Bila dibandingkan dengan uang yang tersimpan di bank atau uang elektronik, keberadaan uang cash memang lebih mudah dikelola bagi beberapa orang. Apalagi kalau memperhitungkan biaya administrasi dari bank yang akan memotong uang yang kita simpan secara berkala.

Meski begitu, memiliki uang cash juga nggak selalu jadi opsi terbaik. Dalam hal mencatat arus keuangan, uang cash lebih sulit untuk dilacak. Berbeda dengan transaksi lewat kartu kredit/debit atau uang elektronik yang otomatis tercatat.

Selain itu, transaksi dengan uang cash juga kadang kurang menguntungkan dari segi promo. Pembayaran lewat kartu kredit/debit atau uang elektronik memang lebih sering mendapatkan promo atau diskon pembelian.

6 dari 6 halaman

Dari lima mitos di atas, mana kah yang masih kamu percaya dan terapkan sampai sekarang?

Coba deh mulai mempelajari kebenarannya dan menerapkan sistem yang lebih baru. Kalau menguntungkan, kamu juga kan yang senang?

Beri Komentar