© Unsplash.com/@irinamurza
Puasa Ramadhan sangat ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia, namun, beberapa orang terpaksa harus menunda berpuasa karena sesuatu hal seperti halnya ibu yang sedang menyusui.
Sebenarnya ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan jika kondisi tubuhnya memang tubuh tidak memungkinkan. Puasa ketika menyusui boleh dilakukan jika memang tidak memberatkan.
Jika ibu menyusui memutuskan untuk berpuasa, mungkin ada beberapa hal yang dikhawatirkan, salah satunya adalah produksi ASI. Apakah produksi ASI memang akan berkurang selama puasa?
Untungnya, tidak. Penelitian yang dilakukan Amerika Serikat oleh Neville et. Al. (1993), Neville & Oliva-Rasbach (1987) dan Tigas et. Al. (2002) terhadap ibu yang berpuasa menunjukkan bahwa tidak ada penurunan produksi ASI yang signifikan setelah berpuasa dalam dalam jangka waktu sementara.
Tubuh ibu menyusui secara alami akan membuat adaptasi atau penyesuaian metabolisme selama puasa untuk memastikan bahwa produksi ASI tidak terpengaruh.
Meski memang puasa dalam jangka waktu sementara tidak akan mengurangi produksi asi, tapi kondisi tubuh dehidrasi ekstrem tentu akan mengurangi produksi ASI. Jadi, ibu menyusui harus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi kaya gizi dan membiasakan diri lebih banyak minum air. Karena bagaimana pun selama puasa, tubuh akan rentan dehidrasi, belum lagi air juga digunakan untuk produksi asi.
Ibu bisa membiasakan diri dengan minum satu gelas air setiap 30 menit selama waktu buka puasa hingga sahur. Air yang dikonsumsi juga bisa divariasikan, bisa dengan jus buah, air kelapa, wedang jahe, susu, infused water dan lain sebagainya.
Dicoret dari KK, Lolly Datangi Lagi Rumah Nikita Mirzani Memohon Dibukakan Pintu
Sering Dicap Jadi Sultan Andara, Nagita Slavina Ketahuan Punya Stok Gas Elpiji Ukuran 3Kg
Heboh Pengakuan Nikita Mirzani Sebut Punya Bukti Kuat Kekerasan Fisik dan Mental dari RI
Daftar Nama Artis yang Diduga Bakal Ikut Terseret Kasus Korupsi Sandra Dewi