Masih Merasakan Tendangan Janin Meski Sudah Melahirkan, Apa sih Penyebabnya?

Reporter : Devi Puspitasari
Kamis, 15 Oktober 2020 10:30
Masih Merasakan Tendangan Janin Meski Sudah Melahirkan, Apa sih Penyebabnya?
Pernah mengalami juga, Moms?

Pasca melahirkan tentu tubuh ibu akan beradaptasi kembali ke dalam kondisi normal. Dalam kondisi ini, kadang ibu akan merasakan beberapa kondisi tak biasa salah satunya merasakan tendangan janin meski sudah melahirkan.

Yup, hal ini ternyata dirasakan oleh sebagian wanita hamil Moms. Meski sudah melahirkan, mereka masih merasakan sensasi tendangan janin dalam rahim.

Kok bisa ya dan apa sih penyebabnya? Langsung saja kita simak ulasannya yang Diadona rangkum dari Healthline yuk, Moms.

1 dari 7 halaman

Apa itu Tendangan Palsu?

Ilustrasi wanita pegang perut © Diadona

Bila Moms merasakan seperti sensasi tendangan janin dalam perut meski sudah melahirkan, bisa dikatakan Moms sedang mengalami fenomena phantom kick atau tendangan palsu.

Menurut Tiffany Woodus, MD, FACOG, seorang OB-GYN di Texas, tendangan palsu ini adalah gerakan ringan dan cepat yang dirasakan ibu di dalam perut saat tak hamil.

Tak hanya berhari-hari, bahkan ibu bisa merasakan kondisi ini sampai berminggu-minggu, bulan, bahkan bertahun-tahun setelah melahirkan.

2 dari 7 halaman

Meski kondisi ini dirasakan sebagian ibu hamil, sayangnya masih belum ada penelitian mendalam dalam kasus ini Moms. Karena itu, masih kurang diketahui dengan jelas apa penyebabnya.

Sulit untuk menentukan apakah sensasi ini (tendangan palsu) normal atau tidak, karena kami tak memiliki pemahaman yang jelas tentang apa itu atau apa penyebabnya," terang Woodus.

3 dari 7 halaman

Apa sih Penyebabnya?

Meski begitu, para ahli memiliki beberapa teori Moms mengenai penyebab tendangan palsu yang dirasakan oleh ibu pasca melahirkan. Apa saja yang bisa jadi penyebabnya?

1. Perubahan selama Kehamilan

Ilustrasi Ibu Hamil © Diadona

Kemungkinan penyebab yang pertama yakni perubahan tubuh selama kehamilan Moms. Peregangan rongga rahim atau perut saat hamil mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan reseptor saraf.

" Ketika ini terjadi, reseptor saraf terus menyala atau dirangsang sejauh otak mengira ada gerakan janin- bahkan ketika tidak ada gerakan janin," jelas Kecia Gaither, MD, MPH, FACOG, seorang OB- GYN, dokter kandungan sekaligus direktur layanan perinatal di NYC Health+Hospitals/Lincoln.

4 dari 7 halaman

Gaither menyebut kondisi ini mirip dengan kondisi seseorang yang baru saja diamputasi Moms dimana ia masih merasakan sensasi anggota tubuh yang sudah tak ada tersebut.

Karena itu, peneliti percaya bahwa tendangan palsu ini mungkin terkait dengan perubahan pada somatosensory homunculus atau proprioception selama kehamilan.

Proprioception sendiri adalah kemampuan otak untuk mengetahui letak tubuh tanpa melihat. Selain itu, Gaither juga mengaitkan kondisi ini dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental, dan lebih khusus lagi, depresi dan kecemasan.

5 dari 7 halaman

2. Kesadaran yang Meningkat

Ilustrasi Ibu Hamil © Diadona

Tendangan palsu juga dikaitkan dengan fungsi tubuh normal Moms. Saat hamil, tubuh ibu dikondisikan untuk meningkatkan kesadaran akan gerakan janin karena hal ini adalah penanda penting bagi kesehatan dan perkembangan janin.

Akan tetapi, menurut teori ini kesadaran yang meningkat itu pada beberapa kasus disalahartikan oleh tubuh setelah melahirkan, Moms. Hal ini yang akhirnya menyebabkan ibu mengalami tendangan palsu.

6 dari 7 halaman

3. Pemulihan Pasca Persalinan

Para peneliti juga berpendapat bahwa tendangan palsu ini mungkin saja dipengaruhi oleh kesadaran atribusi pemulihan pasca persalinan, Moms.

Teori ini menyarankan proses perubahan normal yang dialami tubuh untuk memulihkan otot dan jaringan ikat ke kondisi sebelum kehamilan [disalahartikan] sebagai tendangan palsu,” jelas Gaither.

7 dari 7 halaman

Nah, karena itu bila Moms merasakan tendangan palsu dalam rahim jangan panik dulu ya Moms. Hal ini memang banyak dirasakan oleh sebagian ibu hamil pasca melahirkan.

Meski begitu, bila hal ini terus meningkat frekuensinya akan lebih baik bila Moms mengonsultasikannya pada dokter. Semoga bermanfaat.

Beri Komentar