Nepuk Perut Saat Hamil Bisa Bikin Bayi Dalam Rahim Kesakitan Gak sih?

Reporter : Audila Rima Ndani
Rabu, 24 Juni 2020 12:37
Nepuk Perut Saat Hamil Bisa Bikin Bayi Dalam Rahim Kesakitan Gak sih?
Bahaya gak sih?

Menjalani kali pertama kehamilan pasti membuat banyak dari kita yang belum terlalu paham dengan bagaimana cara yang tepat untuk menghadapinya selama beberapa bulan ke depan. Berbagai informasi mulai dari mitos hingga tips menghadapi kehamilan akan silih berganti kita dengar.

Banyak hal yang sering membuat ibu hamil penasaran. Seperti apakah kita boleh mengonsumsi makanan tertentu hingga berbagai kebiasaan yang nggak boleh dilakukan saat hamil.

Salah satu hal yang juga bikin penasaran adalah tentang menepuk perut. Beberapa dari kita mungkin pernah melakuka hal ini. Tapi sebenarnya saat kita nepuk perut mungkin nggak sih bayi dalam rahim merasa kesakitan?

1 dari 4 halaman

ilustrasi ibu hamil © Diadona

Dilansir dari Parents, banyak ibu hamil yang merasa ketakutan saat perut mereka mulai membesar. Rasanya seperti segala hal di dunia bisa menabrak perut kita dan membahayakan mereka.

Nyatanya memang banyak faktor dalam kehamilan yang membuat perut menjadi rentan. Hal itu seperti ligamen dan persendian yang longgar, ketebalan yang tumbuh, dan perasaan terganggu.

Tapi kita nggak perlu khawatir karena setiap kita nggak sengaja menabrakkan perut, jatuh ke depan, menepuk perut atau bahkan mendapat tendangan dari anak nggak akan menyakiti calon bayi di dalam rahim.

2 dari 4 halaman

ilustrasi ibu hamil © Diadona

Menurut Owen Montgomery, MD, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Allegheny University of the Health Sciences, rahim merupakan tempat yang aman dan terlindungi bagi janin. Di dalam sana, mereka akan mengapung dalam cairan ketuban di kantung ketuban yang dilindungi oleh otot-otot rahim dan perut.

Namun meski rahim memang sangat aman dalam menjaga bayi, kita tetap harus memeriksakan kondisi kita ke dokter jika kita mengalami hantaman yang cukup keras pada bagian perut. Biasanya dokter akan memantau detak jantung janin untuk mendeteksi apakah hal itu memberikan pengaruh pada calon bayi di dalam rahim.

3 dari 4 halaman

ilustrasi ibu hamil © Diadona

Segera cari pertolongan medis jika bayi kita terasa nggak seaktif biasanya. Pada trimester kedua atau ketiga, bayi biasanya akan melakukan gerakan sekitar lima kali dalam periode dua jam saat kita berbaring. Jika mereka nggak menunjukkan gerakan normal itu, maka kita bisa segera melakukan kontrol.

Selain itu, jika kita mengalami pendarahan, keputihan, kontraksi atau kram dalam waktu 12 jam setelah mengalami hantaman pada perut maka itu bisa menjadi tanda bahaya juga. Kita harus segera meminta bantuan medis untuk segera mendapat penanganan.

Hantaman lembut pada perut saat kehamilan mungkin akan membuat kita baik-baik saja. Tetapi tusukan, tendangan, atau pukulan keras bisa sangat berbahaya terutama saat usia kehamilan kita sudah cukup jauh.

4 dari 4 halaman

Ilustrasi Ibu Hamil Nangis © Diadona

Pukulan keras, tendangan ke rahim, jatuh langsung ke perut, dan kecelakaan mobil bisa membuat kita mengalami trauma rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan solusio plasenta.

Solusio plasenta merupakan kondisi di mana plasenta menarik diri dari dinding rahim. Pada kasus yang ringan, kita mungkin akan mengalami pendarahan dan atau kontraksi vagina tanpa konsekuensi pada bayi. Tapi dalam kasus yang parah, sebagian besar plasenta menarik dri dan bisa menyebabkan masalah pada bayi.

Untuk itu, mulai sekarang kita harus berhati-hati saat melangkah ya Moms!

Beri Komentar