© Shutterstock.com/g/vichan+kronpitak
Belm lama in memang sedang hype banget dengan istilah "satu frekuensi" dalam memilih serta mencari pasangan hidup. Namun, hal ini belum bisa dikerucutkan sebagai acuan ubtuk menjalin sebuah hubungan. Sedangkan, satu frekuensi dapat diartikan sebagai obrolan yang nyambung, pola pikir sepadan, dan lain-lain.
Coba deh Diazens pikir lagi, apakah hal iinii sudah mutlak sebagai patokan mencari kekasih? Ada beberapa alasan kuat mengapa kamu gak perlu repot-repot cari pasangan yang sefrekuensi. Simak yuk!
Semua orang memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan adanya kenyataan ini, kamu gak perlu mencari pasangan satu frekuensi karena terlalu sulit.
Nah, jika saat ini kamu memiliki pasangan namun tidak satu frekuensi, apakah memutuskan hubungan adalah jalan yang tepat? Jangan asal bertindak sebelum memikirnya secara matang-matang ya Diazens, nanti ujung-ujungnya malah menyesal di akhir. Percayalah bahwa dengan adanya perbedaan akan malah membuat hubungan makin menarik.
© Diadona
Kamu pastinya juga setuju kalau sejatinya cinta itu harus saling melengkap. Istilah " satu frekuensi" yang muncul be;um alam ini hanya menghilangkan hakikat dari cinta yang sebenarnya.
Kamu tidak bisa mencari seseorang yang benar sempurna untukmu. Lagian, kamu juga tak sesem[urna apa yang kamu inginkan bukan?
Ketidakcocokan pola pikir itu bisa menjadi hal lumrah karena menyatukan dua orang yang berbeda hati dan kepala sangatlah sulit. Jadi, bersikaplah realistis dalam hubungan asmara ya.
Punya pasangan satu frekuensi tidak menjamin hubunganmu akan selalu diliputi dengan kebahagiaan. Bahagia dan sengsaranya sebuah hubungan itu tergantung bagaimana kamu menyikapinya.
Kendati memiliki pasangan yang gak satu frekuensi bukan berarti kamu tidak akan bahagia ya Diazens. Coba deh untuk lebih bijaksana dalam hal asmara karena apapun yang kamu rasa baik itu belum tentu sepenuhnya benar.
© Diadona
Hakikat cinta adalah menyatukan dua hati dan pikiran yang penuh perbedaan. Kamu boleh saja menginginkan pasangan yang memiliki frekuensi namun jangan pernah lupa untuk selalu bersikap realistis ya.
Perbedaan dalam sebuah hubungan adalah hal wajarkarena untuk menyatukan pola pikir itu membutuhkan proses dan tak bisa instan. Daripada mencari yang muluk-muluk, mending cobalah membangun komunikasi dua arah terhadap pasanganmu saat ini untuk segera mengikis perbedaan.
Saling menerima satu sama lain adalah kunci hubungan yang dipenuhi kebahagiaan. Jika kamu sudah bisa menerima pasangan beserta kekurangannya, maka kebahagiaan pasti akan tercipta meskipun sebelumnya kalian tidak satu frekuensi.
Well, semoga kamu senantiasa bahagia dan dipertemukan dengan pasangan yang tepat. Semangat!
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan