Drama Nevertheless, Realita Hubungan Toxic dan Manipulative Behavior

Reporter : Sheila Fathin
Sabtu, 3 Juli 2021 15:00
Drama Nevertheless, Realita Hubungan Toxic dan Manipulative Behavior
Nonton drama ini jangan sampai terjebak keromantisan yang salah, ya!

Kalau kamu sedang nonton drama Korea yang ditayangkan perdana di Netflix dengan judul Nevertheless, pasti tahu kalau drama ini sedang ramai diperbincangkan. Drama Nevertheless diadaptasi dari webtoon yang berjudul I Know But. Diperankan oleh Song Kang dan Han So Hee yang  memiliki chemistry cukup kuat. 

Duo pemain ini banyak digadang-gadang oleh penggemar drama Korea akan menjadi aktris dan aktor yang cukup bagus untuk memerankan Park Jae-eon dan Yu Na Bi. Ya, siapa sih yang nggak kenal dengan dua orang ini? Song Kang yang dijuluki ‘Netflix Prince’ disandingkan dengan Han So Hee yang dijuluki sebagai perempuan yang merebut laki-laki orang gara-gara drama The World of Married. Kedua nama mereka melambung di kalangan para pecinta drama.

Balik lagi ke drama Nevertheless, drama ini memiliki rated 19+ di Netflix. Awalnya sih, banyak yang bertanya-tanya kenapa drama ini dapat rated 19+ dan akhirnya terjawab sudah. Waktu penayangan perdananya pun, drama ini sempat trending di Twitter, lho. Kalian tahu gara-gara apa? Ya, gara-gara drama ini tuh penuh banget dengan red flag!

Red flag yang dimaksud ini bukan bendera merah dalam arti sesungguhnya, ya, Diazens. Red flag ini adalah sebuah kiasan yang digunakan dalam hubungan untuk menjelaskan tanda-tanda dari perilaku toxic. 

Yu Na Bi, sebelum bertemu dengan Jae-eon diceritakan punya pacar. Dalam hubungan sebelumnya Na Bi mengalami hubungan yang tidak sehat alias toxic. Pacarnya ini meminta Na Bi menuruti semua keinginannya tanpa perlu menanyakan pendapat Na Bi. Akhirnya, mereka putus lantaran pacarnya ketahuan selingkuh. Bagian yang bikin kesel adalah saat pacarnya ketahuan salah dan dia masih aja berperilaku manipulatif dan gaslighting ke Na Bi. Biasalah, orang yang nggak mau mengakui kalau dirinya salah cuman bisa membela diri dengan cara begitu. 

Hingga saat itu, Na Bi masih enggan untuk menjalin hubungan asmara karena masih lelah dan tidak ada ruang kosong dalam hatinya untuk sementara. Dan di situlah cerita Na Bi dimulai ketika dirinya bertemu dengan Jae-eon. 

1 dari 5 halaman

Drama Nevertheless © Diadona

Wajah polos Song Kang ini seperti bayi nan menggemaskan. Dirinya memerankan karakter Park Jae-eon berhasil membuat semua pecinta drama khususnya penonton perempuan mengutuk dan menyumpah dalam hati. Lah, gimana? Karakter Jae-eon ini digambarkan sebagai laki-laki playboy dengan wajah yang jauh sekali dari bad boy. Selain itu Jae-eon juga enggan berkomitmen dengan salah satu dari sekian banyaknya perempuan. Wajahnya yang polos dan imut itu malah bikin penonton drama Nevertheless semakin mbatin. 

Nah, dengan wajahnya yang polos dan imut itu, yang sangat jauh dari kata ‘nakal’, dirinya bisa membuat semua perempuan yang melihatnya klepek-klepek! Belum lagi perilaku Jae-eon kepada Na Bi yang alussss banget kalau mendekatinya. Ya perempuan mana yang nggak deg-degan begitu? Ternyata di balik wajahnya yang polos, lugu dan menggemaskan itu terdapat perilaku yang mengkhawatirkan banget, Diazens.

Di dalam drama ini juga, Yu Na Bi menyadari perilaku Jae-eon yang suka ‘ramah’ ke banyak perempuan dan bukan hanya ke dirinya saja. Salah satu temannya juga sering banget memberitahu Na Bi. Tapi, Na Bi sama sekali tidak mengindahkan perasaan janggal yang dirasakannya.

Duh, heran! Perasaan janggal yang kamu rasakan itu harusnya bisa kamu telaah ulang dan sadari kalau itu termasuk tanda kalau kamu masuk ke dalam hubungan yang tidak baik-baik saja. Astagaaa…

2 dari 5 halaman

Drama Nevertheless © Diadona

Kalau kita bisa merefleksikan ulang drama Nevertheless ini ke dunia nyata, ternyata banyak sekali laki-laki yang punya kelakuan seperti Jae-eon ini, lho, Diazens. Sok-sokan perhatian, peduli, berkata-kata manis dan lain sebagainya yang ujung-ujungnya ghosting untuk kesenangan dirinya saja. Ini lah sebabnya kenapa drama ini red flag banget dan dikasih rated 19+, terlepas dari banyak adegan dewasa juga ya. Hehe… 

Sosok Na Bi, mau diakui atau tidak, direpresentasikan sebagai perempuan yang banyak adanya di dunia nyata. Sosok yang rentan terhadap perilaku toxic, yang luluh dengan rayuan, perhatian dan pujian serta enggan juga untuk keluar dari hubungan toxic walau mereka sangat-sangat sadar akan hal itu. 

Tapi, yang bikin kita sebagai perempuan tertampar dan bertanya-tanya pada diri sendiri  adalah kenapa jika kita sudah tahu kalau itu adalah perilaku red flag seperti manipulative behavior, dominasi, gaslighting, blaming, dan masih banyak lainnya, kenapa kita terus dan terus menabrak batas hingga melewati garis red flag itu yang berujung menyakiti diri sendiri? 

3 dari 5 halaman

Apa yang Membuat Perempuan Selalu Melewati Batas Red Flag?

Drama Nevertheless © Diadona

Kita pasti pernah merasakan apa yang Yu Na Bi rasakan saat di drama. Representasi perilaku yang dilakukan Yu Na Bi adalah representasi kenyataan yang ada saat ini. Perempuan-perempuan di luar sana juga sering sekali lho melewati batas red flags yang sebenarnya sudah disadarinya. Tapi entah kenapa batas-batas itu selalu dilanggar dan berujung mengecewakan dan menyakiti diri sendiri. 

Faktor utama dari perempuan yang melewati batas tanda-tanda red flags adalah kerentanan. Perasaan rentan yang dirasakan perempuan merupakan faktor utama yang paling signifikan. Apalagi pasca putus dan sedang galau-galaunya ya. Disitulah titik di mana perempuan sedang dalam posisi rentan. Bener nggak, nih? Mau disangkal atau nggak, pasti ada perasaan di mana kita sebagai perempuan merasa kesepian dan butuh sedikit afeksi dari orang lain. 

Tanpa disadari juga, kerentanan itu menggiring kita untuk mencari seseorang yang bisa mengalihkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman itu. Ketika hati dan pikiran sibuk dengan proses penyembuhan, kita sering dibiarkan merasa rentan dan melompat ke dalam suatu hubungan yang ‘dipandang sebagai sumber penyembuhan’. 

Hal itu lah yang membuat kita tidak melihat tanda itu sebagai peringatan bahwa seseorang ini bukan orang yang tepat untuk bersama. Karena tanda-tanda itu tidak dilihat sebagai tanda yang ‘menakutkan’ tetapi sebagai tanda ‘penyembuhan’ saat diri kita berada di posisi rentan. Bahayanya lagi, perasaan rentan ini bisa terjadi ketika kita tidak tahu apa yang diinginkan dalam sebuah hubungan dan berakhir menormalkan semua tindakan toxic pasangan yang dilakukan ke kita. 

Kalau ditarik garis lurus, Na Bi juga sedang mengalami kerentanan dalam dirinya pasca putus dari pacarnya yang selingkuh. Na Bi selama pacaran juga mengalami hubungan toxic yang membuat dirinya harus selalu menuruti semua permintaan pasangannya tanpa menolak. Itu bisa diartikan kalau Na Bi juga nggak tahu apa yang dia inginkan selama pacaran, lho. 

Kehadiran sosok Jae-eon juga membawa Na Bi ke dalam perasaan yang belum pernah dirasakannya sewaktu bersama mantan pacarnya itu. Dirinya yang dalam fase penyembuhan belum bisa membedakan mana perilaku yang toksik dan bukan.  

4 dari 5 halaman

Perilaku Toxic : Manipulative Behavior

Perilaku toxic dalam drama ini yang bisa disoroti secara garis besarnya adalah tokoh Jae-eon. Dia beberapa kali menunjukkan perilaku manipulatifnya yang masih dalam kategori red flag. Lihat saja perilaku Jae-eon yang bisa bikin Na Bi mempertanyakan maksud di balik tindakan Jae-eon. 

      View this post on Instagram      

A post shared by JTBC ??? ?? ????? (@jtbcdrama)

 

Perasaan Na Bi sering dibuat melambung hanya untuk diempaskan kenyataan. Ya gimana nggak? Setelah perasaan Na Bi  diaduk sedemikian rupa dengan bentuk perhatian dan pujian, Na Bi malah memergoki Jae-eon sedang mencium gadis lain. Jae-eon juga mengaku kalau dia nggak deket sama orang lain. Duh parah, ya!

Intensitasnya dalam melancarkan aksinya sih, nggak hanya terjadi sekali dua kali, tapi bisa berkali-kali. Pasalnya, Na Bi terjebak di lingkaran yang sama dengan menganggap perilaku baik Jae-eon adalah bentuk perhatian khusus terhadapnya. Terlepas dari fakta kalau Na Bi bukan perempuan satu-satunya yang jadi incarannya.  

Fenomena ini sering ditemui dalam hubungan romantis di dunia nyata. Lundy Bancroft, seorang konsultan di bidang kekerasan rumah tangga dan kekerasan terhadap anak, membagikan pengalaman pasiennya. Pasiennya, Laura memiliki kekasih bernama Paul yang dianggap sangat baik dan perhatian. Namun, mantan istri Paul mengaku kalau Paul sering melakukan tindakan kekerasan saat masih bersama. Hanya saja, Laura menolak percaya karena Paul tidak pernah melakukan tindakan tersebut kepadanya.

Hal ini sama ketika Na Bi tidak percaya tindakan yang dilakukan Jae-eon termasuk red flag. Na Bi hanya meyakini apa yang ingin dia percaya. Pada akhirnya, perempuan yang terjebak dalam kondisi toxic a.k.a manipulative behavior, mereka akan cenderung memihak si laki-laki agar hubungan mereka tetap bertahan. Tidak peduli kenyataan apa pun yang tersajikan di depan mata. 

5 dari 5 halaman

Paparan fenomena hubungan toxic di atas yang dikemas dalam drama Nevertheless bisa lho menjadi pengingat kita. Proses penyembuhan pasca putus akan membuat kamu rentan untuk masuk lagi ke dalam perilaku toxic. Kamu juga perlu sadar dan mengenali tanda-tandanya. Boleh-boleh saja kita menikmati alur drama hingga baper up to the sky, asalkan kita tahu konteksnya hanya ada di dunia fiksi. Jangan sampai dibawa ke dunia nyata ya, Diazens.

Beri Komentar